Rabu, 18 September 2019

TERKADANG DIAM LEBIH BAIK




Terkadang diam lebih baik

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Untuk menghindari masalah agar tidak semakin membesar

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Untuk menjadi benteng
Pertahanan agar emosi tidak meluap

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Untuk membuat luka tidak semakin besar

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Untuk instropeksi diri bahwa setiap insan punya kelemahan

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Untuk mengasah sabar
Disaat ada kesempatan utk menjawab

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Agar mengasah nurani ada hal yang harus di perbaiki

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Agar ada jeda untuk mengatur kata hingga tidak ada yang tersakiti

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Agar bisa saling menghormati antara satu dengan yang lain

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Agar ada jeda untuk berpikir jangan sampai emosi orang lain mempengaruhi kebaikan yang akan dilakukan

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Karena dalam diam ada istighfar dan doa agar ujian ini menggugurkan dosa dan menguatkan jiwa.

Memilih diam
Terkadang lebih baik
Karena Allah Maha tahu
Segala niat kebaikan yang ada dalam hati

Memilih diam
Terkadang lebih baik


@hayatisyarif
Bna 18 Sep 2019

Rabu, 11 September 2019

TADABBUR SURAT AT-TAHRIM DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA



TADABBUR SURAT AT-TAHRIM DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA

Ust Abdul Aziz Abdur Rauf Lc

Kelelahan kita akan terbayar di dunia dengan ketaatan kepada Allah, maka mohonlah kepada Allah agar kelelahan kita bersama Alquran mengantarkan kita menjadi pribadi yang hidup dengan Alquran. Menjadi suami/istri yang ahlul jannah

ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ

Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasanganmu akan digembirakan (QS Az-zukhruf:70)

Surat At-tahrim surat yang terletak diantara surat At-Thalaq dan Al- Mulk

Dalam surat At-thalaq Allah Maha tahu sedetil-detilnya betapapun didalam rumah tangga itu ada rahasia yang disembunyikan.

Dalam surat Al Mulk berbicara tentang hidup adalah ujian, ujian berumag tangga adalah ujian kehidupan maka yang lebih baik adalah yang

احسن العمل و أكثر العمل

Dalam kisah rumah tangga Rasulullah saw, Rasulullah saw pernah tidak menegur hafsah sebulan lamanya.

Nabi Luth dan Nabi Nuh termasuk yang di puji Allah dalam hal berumah tangga (perlakuan terhadap istri) pada hal istri mereka ahli neraka

وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ

Dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”.

Doa malaikat kepada orang beriman agar dimasuk surga bersama keluarganya ( Almukmin : 8) dan ini merupakan bagian dari nikmat surga.

رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Penduduk surga dan penduduk neraka dapat berkomunikasi (Ala'raf:50)

Ujian dalam rumah tangga:
- Asiah mendapat ujian suami yang kafir namun tetap menjadi syahidah dan berdoa pada Allah minta di bangun rumah di surga.

 إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

- Bisa juga ujian dalam rumah tangga itu tanpa rumah tangga seperti kisah Maryam tetap sukses sampai di sebut Allah Qanitin ( yang kuat lama berdiri dalam shalat). Harusnya utk perempuan yang di pakai kata qanitat. Disebut qanitin utk mempermalukan laki-laki karena prestasinya sama dengan laki-laki.

وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِينَ

dan dia termasuk orang-orang yang taat

Dalam ayat pertama dalam surat AtTahrim  mengisahkan Nabi sebagai suami dan aktivis dakwah. Kata nabi berasal dari kata Naba ( berita besar), penyampai berita besar disebut النبي .

Dalam ayat ini Rasulullah saw mengharamkan apa yang di halalkan Allah
Karena ingin mendapat مَرْضَاتَ أَزْوَاجِكَ.
Apa yang diharapkan oleh Rasulullah saw, ada pelajaran bagaimana menjadi suami Qurani dalam memperlakukan istri.

Ketika Rasulullah saw mengirim surat kepada raja-raja untuk berislam, ada penolakan dari raja-raja. Ada juga raja yang menghadiahkan jariyah. 2 budak perempuan, Mariyah qibtiyah dan Sirin ( diberikan pada Hasan bin tsabit). Mariyah di ambil oleh Rasulullah saw. Ketika berjumpa dengan Rasulullah saw Mariyah takut dan sungkan pada Rasulullah saw namun karena melihat akhlak Rasulullah yang mulia akhirnya Mariyah masuk Islam. Rasulullah saw menempatkan Mariyahdi daerah yang hijua di Madinah. Suatu saat Hafsah minta izin pulang ke tempat orangtuanya. Karena hafsah pulang ke rumah orangtuanya maka Rasulullah saw mengajak Mariyah ke kamar Hafsah. Rasulullah saw mengira jika hafsah lama di rumah orangtuanya. Namun tidak demikian ketika Hafsah kembali, Hafsah mendapati Rasulullah saw dan Mariyah di kamarnya.  Rasulullah saw merasakan perasaan Hafsah yg tidak menyukai hal ini maka Rasulullah mengambil hati istrinya karena tidak ingin melihat istrinya sedih sampai mengatakan " baiklah mulai sekarang saya tidak akan mendekati Mariyah. Hafsah menceritakan rahasia ini pada Aisyah (Ini versi pertama mengapa turun surat At-tahrim)

Dalam ayat ke dua surat At-Tahrim, Allah memerintahkan Rasulullah untuk membebaskan diri dari sumpah.

( ada versi kedua asbabun nuzul surat ini)
Zainab adalah istri Rasulullah yang disebut mukminah dalam surat Al-ahzab. Allah menikahkan Rasulullah saw dengan Zainab. Beliau  seorang yang dermawan dan menyusul Rasulullah paling awal diantara istri-istri Rasul yg lain ( wafat). Rasulullah suka berlama-lama di rumah Zainab.

Karena itu Aisyah dan Hafsah menyusun rencana untuk mengerjai Rasulullah. Mereka sepakat jika Rasulullah datang dari rumah zainab katakan "Bau". Rasulullah saw setiap ketemu istri selalu dalam keadaan enak di pandang dan wangi. Ketika di bilang Bau, Rasulullah saw mengatakan tadi saya minum madu, kok bau. Demi Allah saya tidak akan memakan madunya Zainab. Kemudian Allah memberi tahu Rasulullah saw tentang kronologi hal ini
Allah memberitahu bahwa rahasiamu telah di bocorkan.

Rasulullah saw dalam mengugat kesalahan istri berusaha tidak mengungkapkan dengan detail. Mengungkap sebagian kecilnya saja. نباني.  Ibnu Abbas ragu serta bertanya2 siapa yang dimaksud dengan taubat 2 orang ( Aisyah dan hafsah) .

Wanita yang merasa mengecewakan suaminya harus bertaubat, hati yang cinta cenderung bertaubat. Jika tidak bertaubat maka posisinya akan di ganti dengan wanita lain.

عَسَىٰ رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا

Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.

Dalam surat At Tahrim di sebutkan jika tidak bertaubat maka posisinya akan digantikan dengan  istri yang lebih baik.

Didalam rumah tangga ada 3 agenda yang harus menjadi perhatian:
1. Selamat dari api neraka
2. Bertaubat kepada Allah
3. Jihad dan dakwah

Apapun yang melanda rumah tangga muslim selalu posisikan dalam nilai kesholehan seperti kisah Nabi Nuh dan Luth, kisah Maryam, dan kisah Asiah.

Istilah imra'ah (istri) digunakan jika antara sumi istri tidak ada kesesuaian ( aqidah, fisik, dll)
Istilah jauzun digunakan untuk pasangan yang serasi

Dalam Alquran istri nabi Luth lebih sering disebut ( Al A'raf, AlHijr, Hud, AlAnkabut)  karena realita yang ada dakwah nabi Luth hampir di terima semua keluarga terdekatnya. Namun istri Nabi Luth malah menjadi penentang dakwahnya. Bedanya dengan Dakwah Nabi Nuh as memang banyak orang yang menolaknya.

Setiap aktivis dakwah harus memperhatikan pembentukan syaksyiah diri dan keluarga, ubahlah kebiasaan jelek dengan akhlak yang baik. Ketika seseorang berumah tangga kemudian ia berakhlak jelek maka ia dapat menjadi musuh  bagi pasangannya. Maka jangan saling bekerja sama dalam hal keburukan namun berusaha bagaimana pasangan menjadi lebih baik.

Istilah memaafkan dalam  Alquran;
- Ta'fu : memaafkan
 dan tidak mempermasalahkan masalah.
-Fahsahu : memaafkan tidak mempermasalahkan dan tidak meminta kompensasi ( lebih tinggi dari Ta'fu)
-Taghfiru : memaafkan tidak mempermasalahkan malah berbuat baik dengan yg telah berbuat jahat padanya (lebih tinggi derajatnya dari Fafsahu).

@hayatisyarif
MQN II-3




Senin, 09 September 2019

APAKAH KITA BERBAHAGIA BERSAMA ALQURAN

Alhamdulillah Allah berikan kesempatan untuk memperbaiki diri dengan mengikuti acara MQN di Bogor beberapa waktu lalu. mumpung masih hangat, saya ingin mendokumentasikan ilmu dengan menulis agar dapat diingat kembali jika lupa dan berbagi ilmu untuk para sahabat semua.

Ini sesi ke tiga saya mengikuti Mukkayyam Quran Nasional dari 8 sesi yang di rencana. Bermodal Nekad fi sabilillah saya putuskan untuk tetap hadir di Acara dengan tujuan untuk mendapat keberkahan dan semangat. Berkumpul dengan para penghafal Quran dari berbagai daerah dengan segala latar belakang ilmu dan usia dari yang masih muda hingga yang sudah sepuh, tentunya dengan berbagai pengorbanan agar sampai di sana. saya takjub dengan mereka yang hadir dengan membawa anak balita, kebayang rempongnya luar biasa namun semangat menghafal dan juga hafalan luar biasa. Jadi malu saya sama mereka.

Alhamdulillah sampai magrib di tempat acara hotel ayuda puncak ciawi Bogor. Pembukaan setelah shalat dan makan malam. Setelah itu peserta beristirahat dan Bangun kembali untuk Qiyamul lail jam 2 pagi dan dilanjutkan dengan Nasehat kemah Quran dari Ustazd Abdul Aziz Abdul Rauf Lc. nasehat ini, nasehat yang di nanti-nanti oleh semua peserta tentunya.

APAKAH KITA BERBAHAGIA BERSAMA AL-QURAN

Ust Abdul Aziz Abdul Rauf Lc

Syarat utama berinteraksi dengan Alquran adalah bahagia sebagaimana Allah sebutkan didalam surat yunus: 58

قل بفضل الله و برحمته فبذلك فليفرحوا

Katakanlah (Muhammad), dengan karunia Allah dan RahmatNya hendaknya mereka berbahagia...

Berkumpul dengan Alquran akan menyebabkan turunnya As-sakinah. As-sakinah ini akan menyebar dalam kerja-kerja dakwah sehingga Rasulullah saw mengatakan dalam proses pembuatan khandaq " Ya Allah kalau bukan karenaMu, kami tidak akan mendapat petunjuk, tidak akan bersedekah, tidak akan melakukan shalat, maka turunkanlah ketenangan pada kami serta kokohkanlah kaki-kaki kami apa bila bertemu musuh"

Tatsbitul aqdam bisa terjadi dalam as-sakinah.
sebelum bahagia dalam gerakan dakwah maka  harusnya ada perasaan sakinah dalam membersamai ayat-ayat Allah.

Mengapa ada yang tidak bahagia dalam membersamai AlQuran? Karena terlalu serius dalam urusan dunia.

هل فرحنا بالقرآن

Apakah kita berbahagia bersama Alquran

Jika redup kemampuan bahagia dengan Alquran maka bahagiakan lagi
" Barang siapa  yang bisa berbahagia dengan Alquran, dengan dakwah maka berbahagia dengan Allàh"

Kisah Ali bin Abi Thalib saat menghadapi orang-orang yang keluar rame-rame dari jamaah sampai 8 ribu orang. Maka beliau di hibur oleh surat

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ 

Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.

Jangan sampai kita menjadi ngak percaya diri dengan sikap orang lain. Yakinlah dengan janji Allah.

Benahi diri dengan Alquran. Setiap tidak merasa bahagia dengan Alquran bersihkan hati dengan istighfar dan tasbih. Jangan salahkan orang lain, langsung kembali kepada Allah. Mana mungkin orang yang bersama Allah tidak bahagia.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Harus disadari kemampuan menghafal masing-masing orang berbeda-beda namun kemampuan mujahadah bisa sama. Allah mengapresiasi mujahadah kita. Menghafal itu mujahadah bersama Allah. Allah berikan hafalan sedikit Alhamdulillah..
Surga Allah berikan kepada Ashabul mujahadah karena amal/ kerja yang telah dilakukan.

جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan

Menghafal tarbawi bisa dimiliki oleh siapa pun,  dengan merasa nikmatul mujahadah, yang di harapkan kebiasaan mujahadah bersama Allah menjadikan ia tsabat bersama dakwah.
Tsabat dalam menghadapi tantangan dalam dakwah,

Mengambil ibrah dari dinamika yang terjadi saat ini , Alquran mengisahkan pasukan Thalut yang tersisa membersamai perang melawan jalut adalah mereka yang hanya minum seciduk air sesuai dengan perintah Thalut sang panglima.

Harapan dakwah dalam mukhayyam ini agar kita yang di tarbiyah dengan Alquran menjadi harapan besar menjadi orang yang menjaga dakwah.
Dan sudah sunatullah setiap orang akan mendapat ujian sebelum memasuki surga.

Tujuan kita bersama Alquran bukan sebatas hafalannya tapi tujuannya Allah, fokus pada mujahadah bersama Allah. Pembekalan diri agar lebih kuat. Maka siapa yang bermujahadah pasti dapat menghafal.

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ

Jangan sampai menghafal Al quran menjadi satu ketakutan. Namun berbahagialah dengan Alquran fokus bersama Allah.

Banyak membaca Alquran melembutkan hati. Hati jika selalu dibersihkan akan menjadi lunak. Hati yang lunak mudah menerima nasehat. Kala di nasehati langsung ngefek 

واذارقّ القلب راقّه

Apa bila hati lembut maka hati menjadi jernih.
Hati yang jernih akan merasakan keindahan bersama Alquran. Jika hati bersih maka akan sensitif dalam membaca ayat Alquran
   
واذارقّه القلب ذاقه

Hati yang bersih akan sensitif mudah merasakan.

واذا ذاق فاقّ

Maka apa bila hati merasakan maka ia akan terngiang-ngiang. Ayat yang dibaca membuat ia jadi terngiang terbayang.

واذا فاقّ استاق

Bila ia terngiang/terbayang maka ia akan rindu

واذا استاق اجتهد

Bila ia rindu maka ia akan bersungguh-sungguh

واذا اجتهد هابّت عليهم نساءم الجنّة و يفرح بالطاعة 

 Jika ia bersungguh-sunguh maka ia akan merasakan semilir angin surga.

Kisah seorang sahabat saat perang badar, ia belum sarapan, jika saya habiskan kurma ini maka saya akan terlambat masuk surga.

Dakwah mengajak kita bahagia, mengajak bersama Alquran, bahasa dari hati ke hati. Tsabit qulubana, motivasi mentsasbit diri agar lebih kuat. Da'i menampilkan contoh-contoh yang baik sehingga menjadi motivator di tengah masyarakat.

@hayatisyarif
MQN II-3

Jazakumullahu khairan katsiran kepada teman2 yang telah banyak menginspirasi dalam perjalanan mukhayyam Quran.
Teh Hani Nurul Husna, Syarifah Alawiyah,
Bu Eva Muzdalifah dan dek Asriana
Bersanding dengan para hafidzah Quran itu sesuatu. Walau saya masih bermodal nekad

Tak lupa special thank's jazakallahu khairan katsiran pada kanda  Khairul Amal yang telah mengizinkan dan mensupport utk menimba ilmu lagi. Semoga Allah jadikan kita keluarga ahlul quran. Aku padamu bang 💖💖💖


Selasa, 23 Juli 2019

TIGA LELAKI LANGKA

KISAH TIGA LELAKI LANGKA

Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda:

اشْتَرَى رَجُلٌ مِنْ رَجُلٍ عَقَارًا لَهُ فَوَجَدَ الرَّجُلُ الَّذِي اشْتَرَى الْعَقَارَ فِي عَقَارِهِ جَرَّةً فِيهَا ذَهَبٌ فَقَالَ لَهُ الَّذِي اشْتَرَى الْعَقَارَ: خُذْ ذَهَبَكَ مِنِّي إِنَّمَا اشْتَرَيْتُ مِنْكَ الْأَرْضَ وَلَمْ أَبْتَعْ مِنْكَ الذَّهَبَ. وَقَالَ الَّذِي لَهُ الْأَرْضُ: إِنَّمَا بِعْتُكَ الْأَرْضَ وَمَا فِيهَا. فَتَحَاكَمَا إِلَى رَجُلٍ فَقَالَ الَّذِي تَحَاكَمَا إِلَيْهِ: أَلَكُمَا وَلَدٌ؟ قَالَ أَحَدُهُمَا: لِي غُلَامٌ. وَقَالَ الآخَرُ: لِي جَارِيَةٌ. قَالَ: أَنْكِحُوا الْغُلَامَ الْجَارِيَةَ وَأَنْفِقُوا عَلَى أَنْفُسِهِمَا مِنْهُ وَتَصَدَّقَا

Ada seorang laki-laki membeli sebidang tanah dari seseorang. Ternyata di dalam tanahnya itu
 terdapat sepeti emas. Lalu berkatalah orang yang membeli tanah itu kepadanya: “Ambillah emasmu, sebetulnya aku hanya membeli tanah darimu, bukan membeli emas.”
Si pemilik tanah berkata kepadanya: “Bahwasanya saya menjual tanah kepadamu berikut isinya.”
Akhirnya, keduanya menemui seseorang untuk menjadi hakim. Kemudian berkatalah orang yang diangkat sebagai hakim itu: “Apakah kamu berdua mempunyai anak?”
Salah satu dari mereka berkata: “Saya punya seorang anak laki-laki.”
Yang lain berkata: “Saya punya seorang anak perempuan.”
Kata sang hakim: “Nikahkanlah mereka berdua dan berilah mereka belanja dari harta ini serta bersedekahlah kalian berdua.”
Sungguh 3 lelaki ini adalah lelaki langka di zaman sekarang. Dari si penjual tanah, pembeli maupun sang hakim. Semua tak tergoda dengan sepeti emas.
Mungkin ketika kisah ini berulang di masa sekarang. Si pembeli takkan mengembalikan sepeti emas tadi. Ia mengatakan "ini tanahku maka harta yang ada didalamnya adalah milikku".
Jika pun si pembeli tanah mengembalikan sepeti emas maka bisa saja si penjual mengatakan "iya peti ini milikku" pun takkan ada yang tahu jika ia berkata tak jujur.
Atau jikapun masalah ini sampai ke hakim. Hakim bisa saja berkata " jika tdk ada yang mau, sumbang saja ke yayasan saya".

Begitulah Rasulullah memberikan contoh dengan kisah yang sangat menarik. Ternyata sepeti emas itu tidak menarik dimata mereka. Yang menarik itu ridhanya Allah saja.

Sungguh jika ada di zaman sekarang pasti mereka akan di sebut lelaki aneh di Zaman yang serba dinilai dengan materi, uang dan kemewahan. Tak peduli syariat di langgar.
Maka bagi kita yang di sebut aktifis harus belajar dari kisah diatas, bagaimana bermuamalah dengan sesama. Tampilan aktifis dakwah dapat disimpulkan dari 5 hal:
1. Shalat (menjaga shalat Fardhu 5 waktu berjamaah dan Shalat Shalat sunnah)
2. Tilawah (menjaga tilawah Quran minimal 1 juz perhari)
3. Jundiyah (selalu siap sedia menerima dan melaksanakan perintah kebaikan kapan dan dimana saja)
4. Khuluq (memiliki akhlak yang baik dalam semua hal)
5. Basathah (sederhana dalam penampilan, Simpel, Fleksibel, tidak berlebihan)
Wallahul musta’an.
Jazakallahu khairan kepada Ustadz Ghufran Zarly atas tausiahnya


Minggu, 14 Juli 2019

SALAM

SALAM

Saya begitu gembira mendapat salam dari seorang sahabat. Ini tanda jika beliau masih mengingat saya. Memang salah satu bukti cinta itu dengan mengingat. Dengan banyak menyebut namanya. Kalo salam dari seorang sahabat saja sdh membuat hati berbunga apa lagi salam dari seorang guru, kepala sekolah, wali kota atau gubernur.
Ngak kebayang seandainya dapat salam dari Pak Anis Baswedan...

Jadi teringat ibunda Khadijah. Suatu hari malaikat Jibril menyampaikan salam dari Allah pada Ibunda Khadijah melalui Rasulullah saw. Salam dari Allah ?. #ajibsekali. Pasti berbunga rasanya. Ibunda khadijah membalas salam dari Allah dengan ucapan Allahumma anta salam, wa minka salam wa ilaika ya'udus salam dengan rasa bahagia.

Semua kita pasti ingin mendapat salam dari Allah, bukan ???
Mau tahu caranya??
Mau tahu ngak??

Baiklah, kita pasti kenal dengan Rasulullah saw, ( lho apa hubungannya dengan Rasulullah??) .
Jika kita ingin mendapat salam dari Allah, maka kirim salamlah pada Rasulullah saw alias bershalawatlah pada Rasulullah saw.  Karena barang siapa yang bershalawat sekali pada Rasulullah maka Allah akan membalasnya denga sepuluh salam #amazing kan ???
Sabda Rasulullah saw: " Barang siapa yang bershalawat padaku sekali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali" (HR Muslim, Abu Daud, Tirmizi dan Nasai).

Bukan itu saja namun Rasulullah juga memberitakan kabar bahagia lainnya,
Pada suatu pagi Rasulullah tampak bahagia seperti terlihat dari kecerahan wajahnya. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pagi ini Engkau tampak bahagia seperti terlihat dari kecerahan wajahmu." Beliau bersabda, "Memang benar. Semalam aku ditemui oleh seorang utusan Tuhanku Yang Mahaagung. Dia berkata, 'Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR Ahmad).
#1000amazing, siapa yang ngak mau dapat kebaikan, di hapus keburukan dan di tinggikan derajat.????
Yuk, tunggu apa lagi, selagi masih ada waktu dan kesempatan
Buruan dapat salam dari Allah

Kamis, 21 Maret 2019

MEMILIH

Mengapa kita harus ngeh/peduli terhadap politik atau lebih khusus lagi kekuasaan, karena segala kebijakan dalam bernegara ini akan di kelola oleh mereka yang terpilih/berkuasa. Jika yang terpilih mereka yang peduli terhadap kemajuan bangsa, kesejahteraan rakyat juga keadilan bagi umat maka pastilah negara ini akan berjaya dalam berbagai bidang. Namun jika yang terpilih mereka yang memikirkan dirinya saja, tidak peduli dengan kemajuan, kesejahteraan rakyat maka bisa di pastikan negara ini akan tertinggal dibelakang.

Hari-hari belakangan ini hari-hari dimana kita ingin menepis kekhawatiran akan nasib anak bangsa ini di masa depan. Maka semuanya akan terjawab di 17 April 2019. Di tangan kita masing-masing akan ada jawabannya. Kepada siapa kita menjatuhkan pilihan. Kepada mereka yang bisa menyuarakan kepentingan bangsa dan negara atau....

Mari merenung menjelang pemilu dan pilpres, untuk memilih caleg dan pasangan yang layak menjadi pemimpin. Kenali caleg dan calon pemimpin dari latar belakang pribadi, keluarga, karyanya, kepeduliannya utk kesejahteraan dan kemajuan umat, bangsa dan negara.Caleg yang baik adalah mereka yang tidak menjelekkan caleg lainnya, namun memberikan ide/program untuk kemajuan bangsa. Caleg yang pantas dipilih adalah mereka yang mendukung kemaslahatan umat, menghormati ulama dan juga mendukung syariat.

Kenali juga partai pengusung/pendukung caleg dan capres ( bagaimana peran mereka dalam menentukan arah kebijakan bangsa selama ini)
Gunakan hak pilih anda denga baik.. Jangan gadaikan suara anda dengan sekarung beras atau selembar uang juga dg setumpuk sembako. Suara anda lebih berharga dari itu semua. Setiap orang akan bertangggungjawab atas pilihannya. Jangan sampai karena tidak mengunakan hak pilih, caleg/capres yang tidak layak menang terpilih.

Dr. Yusuf Qardhawi mengatakan: “siapa yang tidak memberikan suaranya dalam pemilihan umum, sehingga calon yang layak dan jujur kalah, kemudian orang yang tidak kompeten dan tidak memenuhi syarat ternyata menang dengan mayoritas, maka dia telah melanggar perintah Allah untuk memberikan kesaksian, dan dia dapat dikatakan orang yang menyembunyikan kesaksian yang dibutuhkan umat. Sebagaimana juga firman Allah “Dan janganlah saksi-saksi itu enggan (memberikan keterangan) apabila mereka dipanggil” (Q.S. al-Baqarah:282) juga pada firman-Nya “ Dan janganlah kamu (para saksi menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya”. (al-Baqarah:283).

Mari libatkan Allah dalam setiap keputusan. Mohon dalam zikir dan doa agar Allah menangkan Pemimpin Adil bijaksana dan menjalankan syariat Nya.

Masih ada masa untuk melihat lebih dekat dan memilih dengan kesadaran hati.
Bukan utk mendapat manfaat sesaat. Tapi lebih jauh untuk mendapat manfaat yang lebih besar, melebihi kepentingan pribadi dan golongan. Yaitu untuk kepentingan umat bangsa dan negara tercinta.

Selamat merenung, menetapkan pilihan dan memantapkan pilihan. Setiap keputusan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak

@hayatisyarif


BAGAIMANA RIDHANYA ALLAH SAJA

Dan kita harus berjuang mencari yang jernih, sampai ke sumbernya. Bukan hanya jernih di hilir, ternyata keruh di hulu. Sungguh, kita masih sama-sama belajar, sama-sama mencari, jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa kita sudah menemukan. Kemudian merasa benar sendiri sedang selain yang kau yakini adalah salah.
Jangan-jangan itu semu, hanya pelarian karena ada cacat dan cela yang terlihat. Semangat berjuang ya, mungkin nanti kita akan bertemu di ujung jalan. Meski tidak dengan kenderaan yang sama. Tapi sepertinya akan lebih menyenangkan jika kita berjuang bersama.
Bagaimana? Baiklah, bagaimana ridhanya Allah saja. Barangkali jalannya harus seperti ini, agar kita paham bahwa berjuang tidak sebercanda itu, sebercanda keluar rumah sambil membawa koper berserta isinya tanpa kabar. Bukan kah seharusnya kau pamit terlebih dahulu, demikian kan?
By @Rizka Dewi
Hati saya jadi makjleb ketika membaca Tulisan dek @rizkadewi_ , ini yang saya rasa belakangan ini. Memang akan lebih menyenangkan ketika berjuang bersama. Bersama berarti bersabar. Tidak ada kebersamaan tanpa kesabaran. Karena insan memiliki sisi lebih dan kurang. Bersyukur atas kelebihan dan bersabar dengan kekurangan. Disinilah ruang untuk saling mengisi.
Banyak kenangan indah yang tak mudah dihapus. Tersimpan rapi di sudut jiwa. Sesekali ia hadir tanpa sadar dengan seuntai senyum di bibir atau berupa sejumput sedih. Hidup ini memang penuh pilihan. Memilih untuk bersama atau sendiri atau bersama dengan yang lain.
Dan Semua yang terjadi karena kehendakNya. Maka pasti ada ibrah yang bisa di petik untuk memuhasabah diri. Memohon cahayaNya pada jiwa, penglihatan, pendengaran juga disetiap sisi jasad. Agar Allah terangi sehingga tidak salah dalam memilih dan menapaki jalan. Mengharap bashirah agar jiwa bisa membedakan antara hak dan batil.
Mengharap Bagaimana ridhanya Allah saja.



PERAN KEPEMIMPINAN SUAMI DALAM ISLAM



Peran kepemimpinan suami dalam islam, saya dapat dari Ustazah Aan Rohana di acara hadistul khamis yang merupakan tayangan live streaming. Hari ini saya coba utk menuliskan kembali agar ilmu ini lebih bermanfaat dan berkah untuk saya juga untuk pembaca sekalian.
Kepemimpinan suami dalam islam bukan kemauannya namun merupakan perintah dari Allah dan RasulNya. Istri tanpa bimbingan nasehat suami akan sulit untuk menjadi imama muttaqin.
Didalam Alquran Surat Annisa suami mempunyai kedudukan sebagai pemimpin. Dalam konsep keluarga islami suami dan istri memiliki level yang tidak sama.
"Suami pemimpin dalam keluarganya dan Ia bertanggung jawab atas keluarganya" (hadist).
Kepemimpinan dalam keluarga adalah amanah Allah dan RasulNya, jika ada seorang suami yang tidak melaksanakan peran kepemimpinan, maka tugas istri untuk mengingatkannya.
Adapun makna Qawwam (kepemimpinan) dalam surat An-nisa:
1. Suami harus mengatur keluarga kapan rumah itu bisa sebagai sekolah, sebagai mesjid. Suami dapat mengatur dan mengajarkan adab-adab islam didalam rumah.
2. Mendidik dan membimbing keluarga.
Jika istri belum tahu tentang suatu ilmu yang terkait dengan adab islam misalnya maka tugas suami untuk mendidik dan membimbingnya. Sekalipun seorang istri sudah baik maka tetap saja ia perlu bimbingan dari suaminya. Kita dapat mengambil pelajaran dari kisah Zaid bin Haritsah mendidik dan membimbing Ummu Aiman istrinya. Lahirlah anak-anak yang sholeh dan kuat seperti Usamah bin Zaid juga Aiman. Aiman berperang di barisan terdepan di perang Hunain menjaga Rasulullah saw. Dan Usamah bin zaid yang menjadi panglima perang di usia muda. Ini semua peran seorang Ibu dalam mendidik anaknya dan di bawah bimbingan suami tercinta.
Kisah Ummu Sulaim (Ibu Anas bin Malik). Istri Abu Thalhah yang menikah dengan mahar syahadah. Suatu hari ketika Rasulullah saw kehadiran tamu dimalam hari. Abu Thalhah yang siap bersedia menjamu tamu Rasulullah saw. Padahal di rumahnya hanya ada makanan untuk anak mereka yang paling kecil. Maka Abu Thalhah meminta ummu Sulaim untuk menidurkan anaknya dan mematikan lampu ketika menjamu tamu agar tamu tidak mengetahui bahwa mereka tidak makan. Ini bentuk bimbingan seorang suami kepada istrinya.
3. Melindungi keluarga dunia akhirat. Dalam surat At Thahrim Allah memerintahkan untuk "Kuu anfusakum wa ahliikum naara". Menjaga diri dan keluarga dari api neraka.
4. Mewujudkan keluarga yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai islam, agar jauh dari maksiat. Tugas Qawwam bisa menjamin keluarganya berada di surga.
Sebagaimana yang di contohkan oleh Rasulullah saw. Istri-istri Rasulullah adalah istri-istri yang terbaik akhlaknya dalam menjaga nilai-nilai islam.
Dalam surat 19: 54-55, kisah Nabi Ismail as yang menyeru keluarganya untuk shalat di awal waktu.
5. Memberikan nafkah kepada keluarga.
Tugas seorang suami untuk menafkahi keluarganya. Ini menjadi kewajiban baginya. Jika seorang suami mempunyai keterbatasan dalam hal ini. Mungkin karena sakit, maka menjadi amal shaleh bagi istri jika membantunya.
Untuk melakukan tugas keqawwamannya maka seorang suami harus memiliki beberapa hal sebagai berikut:
1. Suami harus lebih shaleh dari istrinya dan keluarganya
2. Sangat akrab dengan AlQuran, suami harus menjadi teladan. Akrab dalam membaca dan mengamalkannya.
3. Orang yang paling paham dengan hadist Rasulullah saw. Di rumah harus ada buku hadist Arbain, Imam Nawawi. Hadist Riyadus sholihin. Walaupun tidak di hafal namun paham isinya.
4. Lebih dahulu hijrahnya dari yang lain. Orang yang beriman yang hijrahnya lebih dahulu dan berjuang di jalan Allah lebih dahulu adalah suami. Lebih dahulu dalam berbuat kebaikan.
5. Bergaul dengan keluarga dengan cara yang baik. Dengan cinta dan kasih sayang dan berinteraksi dengan adab yang baik.
Rasulullah saw bersabda " khairukum khairukum li ahlihi" sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Ini arahan dari Rasulullah saw agar setiap suami harus menjadi terbaik. Sabar arif dan bijaksana pada keluarganya.
Istri mempunyai tugas mendorong suaminya menjadi yang terbaik.
6. Memiliki visi keluarga
Apa visi kita berkeluarga. Didalam surat AlFurqan :74, untuk menjadi qurrata a'yun sekaligus imam bagi orang-orang yang bertakwa.
7. Bertanggung jawab dunia akhirat Qs AtTahrim:6. Jika suami tidak bertanggung jawab, kemungkinan istri juga tidak bertanggung jawab pada anak.
Kebahagiaan istri jika ruhaninya bahagia maka ia dapat merasakan kenikmatan iman, islam dan beribadah. Hidupnya Hati ruhani, jika bisa memenuhi panggilan Allah dan RasulNya. Jika suami dapat melaksanakan tugas keqawwaman nya membuat istri bahagia maka Ia akan bahagia didunia dan akhirat..
Jika hatinya, jiwanya kaya maka ketika takdirnya ia mendapat kekurangan maka ia pun akan bahagia. Jika takdirnya ia mendapat kelebihan maka ia pun berbahagia.
" Barang siapa yang berkeluarga untuk mendapat Ridha Allah maka ia akan bahagia"
8. Amanah, arif, bijaksana, sabar dan tegar.
Seorang suami harus amanah agar tidak banyak masalah. Kayakan hati dan jiwa istri agar siap menerima takdir apapun. Seorang suami harus mempunyai kepribadian yang kuat dalam islam. Ketika seorang suami mempunyai kepribadian yang kut maka apapun yang ia katakan mka istri pasti akan menurutinya.
9. Dapat bermitra dengan istri. Ada pembagian tugas dalam keluarga. Mitra dalam berumah tangga juga dalam berdakwah. Kata Rasulullah saw." Istri mitra suaminya" . Ini yang akan menjadikan rumah tangga Harmonis.
Lalu mengapa suami dijadikan pemimpin dalam keluarga:
1. Sifat fisik dan psikisnya yang kuat.
2. Mampu melakukan tugas memberi nafkah.
3. Kepemimpinan terhadap istri sudah diserahkan orangtua istri kepada menantunya (suami) saat ijab qabul.
Keutamaan suami:
1. Mendapat pahala bagaikan seorang mujahid yang berperang di jalan Allah. Saat keluar rumah bekerja lelahnya menjadi pahala seperti pahala seorang mujahid.
2. Mendapatkan pahala sedekah jariyah.
Ilmunya yang diberikan kepada anak dan istri akan menjadi sedekah jariyah.
3. Mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang mengamalkannya.
4. Pembawa hidayah untuk keluarganya.
5. Mendapat pahala yang sangat besar.
"Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah dan dinar yang kau keluarkan untuk membebaskan budak, juga dinar untuk orang miskin dan yang engkau berikan kepada keluargamu. Maka pahala yang lebih besar adalah dinar yang kau berikan untuk keluargamu." Sabda Rasulullah saw.




APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...