Kamis, 21 Maret 2019

MEMILIH

Mengapa kita harus ngeh/peduli terhadap politik atau lebih khusus lagi kekuasaan, karena segala kebijakan dalam bernegara ini akan di kelola oleh mereka yang terpilih/berkuasa. Jika yang terpilih mereka yang peduli terhadap kemajuan bangsa, kesejahteraan rakyat juga keadilan bagi umat maka pastilah negara ini akan berjaya dalam berbagai bidang. Namun jika yang terpilih mereka yang memikirkan dirinya saja, tidak peduli dengan kemajuan, kesejahteraan rakyat maka bisa di pastikan negara ini akan tertinggal dibelakang.

Hari-hari belakangan ini hari-hari dimana kita ingin menepis kekhawatiran akan nasib anak bangsa ini di masa depan. Maka semuanya akan terjawab di 17 April 2019. Di tangan kita masing-masing akan ada jawabannya. Kepada siapa kita menjatuhkan pilihan. Kepada mereka yang bisa menyuarakan kepentingan bangsa dan negara atau....

Mari merenung menjelang pemilu dan pilpres, untuk memilih caleg dan pasangan yang layak menjadi pemimpin. Kenali caleg dan calon pemimpin dari latar belakang pribadi, keluarga, karyanya, kepeduliannya utk kesejahteraan dan kemajuan umat, bangsa dan negara.Caleg yang baik adalah mereka yang tidak menjelekkan caleg lainnya, namun memberikan ide/program untuk kemajuan bangsa. Caleg yang pantas dipilih adalah mereka yang mendukung kemaslahatan umat, menghormati ulama dan juga mendukung syariat.

Kenali juga partai pengusung/pendukung caleg dan capres ( bagaimana peran mereka dalam menentukan arah kebijakan bangsa selama ini)
Gunakan hak pilih anda denga baik.. Jangan gadaikan suara anda dengan sekarung beras atau selembar uang juga dg setumpuk sembako. Suara anda lebih berharga dari itu semua. Setiap orang akan bertangggungjawab atas pilihannya. Jangan sampai karena tidak mengunakan hak pilih, caleg/capres yang tidak layak menang terpilih.

Dr. Yusuf Qardhawi mengatakan: “siapa yang tidak memberikan suaranya dalam pemilihan umum, sehingga calon yang layak dan jujur kalah, kemudian orang yang tidak kompeten dan tidak memenuhi syarat ternyata menang dengan mayoritas, maka dia telah melanggar perintah Allah untuk memberikan kesaksian, dan dia dapat dikatakan orang yang menyembunyikan kesaksian yang dibutuhkan umat. Sebagaimana juga firman Allah “Dan janganlah saksi-saksi itu enggan (memberikan keterangan) apabila mereka dipanggil” (Q.S. al-Baqarah:282) juga pada firman-Nya “ Dan janganlah kamu (para saksi menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya”. (al-Baqarah:283).

Mari libatkan Allah dalam setiap keputusan. Mohon dalam zikir dan doa agar Allah menangkan Pemimpin Adil bijaksana dan menjalankan syariat Nya.

Masih ada masa untuk melihat lebih dekat dan memilih dengan kesadaran hati.
Bukan utk mendapat manfaat sesaat. Tapi lebih jauh untuk mendapat manfaat yang lebih besar, melebihi kepentingan pribadi dan golongan. Yaitu untuk kepentingan umat bangsa dan negara tercinta.

Selamat merenung, menetapkan pilihan dan memantapkan pilihan. Setiap keputusan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak

@hayatisyarif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...