Senin, 09 September 2019

APAKAH KITA BERBAHAGIA BERSAMA ALQURAN

Alhamdulillah Allah berikan kesempatan untuk memperbaiki diri dengan mengikuti acara MQN di Bogor beberapa waktu lalu. mumpung masih hangat, saya ingin mendokumentasikan ilmu dengan menulis agar dapat diingat kembali jika lupa dan berbagi ilmu untuk para sahabat semua.

Ini sesi ke tiga saya mengikuti Mukkayyam Quran Nasional dari 8 sesi yang di rencana. Bermodal Nekad fi sabilillah saya putuskan untuk tetap hadir di Acara dengan tujuan untuk mendapat keberkahan dan semangat. Berkumpul dengan para penghafal Quran dari berbagai daerah dengan segala latar belakang ilmu dan usia dari yang masih muda hingga yang sudah sepuh, tentunya dengan berbagai pengorbanan agar sampai di sana. saya takjub dengan mereka yang hadir dengan membawa anak balita, kebayang rempongnya luar biasa namun semangat menghafal dan juga hafalan luar biasa. Jadi malu saya sama mereka.

Alhamdulillah sampai magrib di tempat acara hotel ayuda puncak ciawi Bogor. Pembukaan setelah shalat dan makan malam. Setelah itu peserta beristirahat dan Bangun kembali untuk Qiyamul lail jam 2 pagi dan dilanjutkan dengan Nasehat kemah Quran dari Ustazd Abdul Aziz Abdul Rauf Lc. nasehat ini, nasehat yang di nanti-nanti oleh semua peserta tentunya.

APAKAH KITA BERBAHAGIA BERSAMA AL-QURAN

Ust Abdul Aziz Abdul Rauf Lc

Syarat utama berinteraksi dengan Alquran adalah bahagia sebagaimana Allah sebutkan didalam surat yunus: 58

قل بفضل الله و برحمته فبذلك فليفرحوا

Katakanlah (Muhammad), dengan karunia Allah dan RahmatNya hendaknya mereka berbahagia...

Berkumpul dengan Alquran akan menyebabkan turunnya As-sakinah. As-sakinah ini akan menyebar dalam kerja-kerja dakwah sehingga Rasulullah saw mengatakan dalam proses pembuatan khandaq " Ya Allah kalau bukan karenaMu, kami tidak akan mendapat petunjuk, tidak akan bersedekah, tidak akan melakukan shalat, maka turunkanlah ketenangan pada kami serta kokohkanlah kaki-kaki kami apa bila bertemu musuh"

Tatsbitul aqdam bisa terjadi dalam as-sakinah.
sebelum bahagia dalam gerakan dakwah maka  harusnya ada perasaan sakinah dalam membersamai ayat-ayat Allah.

Mengapa ada yang tidak bahagia dalam membersamai AlQuran? Karena terlalu serius dalam urusan dunia.

هل فرحنا بالقرآن

Apakah kita berbahagia bersama Alquran

Jika redup kemampuan bahagia dengan Alquran maka bahagiakan lagi
" Barang siapa  yang bisa berbahagia dengan Alquran, dengan dakwah maka berbahagia dengan Allàh"

Kisah Ali bin Abi Thalib saat menghadapi orang-orang yang keluar rame-rame dari jamaah sampai 8 ribu orang. Maka beliau di hibur oleh surat

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ 

Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.

Jangan sampai kita menjadi ngak percaya diri dengan sikap orang lain. Yakinlah dengan janji Allah.

Benahi diri dengan Alquran. Setiap tidak merasa bahagia dengan Alquran bersihkan hati dengan istighfar dan tasbih. Jangan salahkan orang lain, langsung kembali kepada Allah. Mana mungkin orang yang bersama Allah tidak bahagia.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Harus disadari kemampuan menghafal masing-masing orang berbeda-beda namun kemampuan mujahadah bisa sama. Allah mengapresiasi mujahadah kita. Menghafal itu mujahadah bersama Allah. Allah berikan hafalan sedikit Alhamdulillah..
Surga Allah berikan kepada Ashabul mujahadah karena amal/ kerja yang telah dilakukan.

جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan

Menghafal tarbawi bisa dimiliki oleh siapa pun,  dengan merasa nikmatul mujahadah, yang di harapkan kebiasaan mujahadah bersama Allah menjadikan ia tsabat bersama dakwah.
Tsabat dalam menghadapi tantangan dalam dakwah,

Mengambil ibrah dari dinamika yang terjadi saat ini , Alquran mengisahkan pasukan Thalut yang tersisa membersamai perang melawan jalut adalah mereka yang hanya minum seciduk air sesuai dengan perintah Thalut sang panglima.

Harapan dakwah dalam mukhayyam ini agar kita yang di tarbiyah dengan Alquran menjadi harapan besar menjadi orang yang menjaga dakwah.
Dan sudah sunatullah setiap orang akan mendapat ujian sebelum memasuki surga.

Tujuan kita bersama Alquran bukan sebatas hafalannya tapi tujuannya Allah, fokus pada mujahadah bersama Allah. Pembekalan diri agar lebih kuat. Maka siapa yang bermujahadah pasti dapat menghafal.

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ

Jangan sampai menghafal Al quran menjadi satu ketakutan. Namun berbahagialah dengan Alquran fokus bersama Allah.

Banyak membaca Alquran melembutkan hati. Hati jika selalu dibersihkan akan menjadi lunak. Hati yang lunak mudah menerima nasehat. Kala di nasehati langsung ngefek 

واذارقّ القلب راقّه

Apa bila hati lembut maka hati menjadi jernih.
Hati yang jernih akan merasakan keindahan bersama Alquran. Jika hati bersih maka akan sensitif dalam membaca ayat Alquran
   
واذارقّه القلب ذاقه

Hati yang bersih akan sensitif mudah merasakan.

واذا ذاق فاقّ

Maka apa bila hati merasakan maka ia akan terngiang-ngiang. Ayat yang dibaca membuat ia jadi terngiang terbayang.

واذا فاقّ استاق

Bila ia terngiang/terbayang maka ia akan rindu

واذا استاق اجتهد

Bila ia rindu maka ia akan bersungguh-sungguh

واذا اجتهد هابّت عليهم نساءم الجنّة و يفرح بالطاعة 

 Jika ia bersungguh-sunguh maka ia akan merasakan semilir angin surga.

Kisah seorang sahabat saat perang badar, ia belum sarapan, jika saya habiskan kurma ini maka saya akan terlambat masuk surga.

Dakwah mengajak kita bahagia, mengajak bersama Alquran, bahasa dari hati ke hati. Tsabit qulubana, motivasi mentsasbit diri agar lebih kuat. Da'i menampilkan contoh-contoh yang baik sehingga menjadi motivator di tengah masyarakat.

@hayatisyarif
MQN II-3

Jazakumullahu khairan katsiran kepada teman2 yang telah banyak menginspirasi dalam perjalanan mukhayyam Quran.
Teh Hani Nurul Husna, Syarifah Alawiyah,
Bu Eva Muzdalifah dan dek Asriana
Bersanding dengan para hafidzah Quran itu sesuatu. Walau saya masih bermodal nekad

Tak lupa special thank's jazakallahu khairan katsiran pada kanda  Khairul Amal yang telah mengizinkan dan mensupport utk menimba ilmu lagi. Semoga Allah jadikan kita keluarga ahlul quran. Aku padamu bang 💖💖💖


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...