Ramadhan sudah didepan mata, sebagai orangtua tentunya kita ingin agar momen ini menjadi satu kesempatan untuk mendidik buah hati sejak dini. Momen untuk mengenalkan rukun islam khususnya puasa di bulan ramadhan. Dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda : Islam dibangun atas lima perkara. Syahadah bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji dan berpuasa dibulan Ramadhan.
Orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik buah hatinya dengan membimbing, mengarahkan, mendukung, mengawasi serta memberikan keteladanan agar nilai-nilai keimanan tumbuh sedari kecil. Hal ini bagian dari usaha orang tua untuk melindungi keluarganya agar terhindar dari api neraka. “Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS At-Tahrim:6).
Selain momen mengenalkan rukun islam dan keimanan pada anak, Ramadhan juga menjadi sarana untuk mengajarkan kesabaran dan pengendalian emosi. Penelitian yang dilakukan oleh Walter Mischel seorang Psikolog dari Stanford University tentang Marsmallow Test yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan yang tertunda.. Marsmallow test adalah test sederhana pada anak usia 4-6 tahun. Anak diminta untuk masuk kedalam suatu ruangan yang telah tersedia marshmallow diatas mejanya. Mereka diberitahu boleh memakan marshmallow tersebut namun jika mereka dapat menunda untuk tidak memakannya selama 20 menit maka mereka akan mendapat satu marshmallow tambahan.
Hasil percobaan ini sepertiga dari anak-anak
yang mengikuti tes tersebut langsung memakan marshmallow yang ada, sepertiga
lagi menunggu dua puluh menit dan mendapatkan dua marshmallow dan sepertiga
lainnya berusaha menunggu namun akhirnya menyerah. Mischel mempelajari
anak-anak yang paling sabar mengunakan cara kreatif untuk menghindari godaan.
Tes ini kemudian dilanjutkan dua puluh tahun kemudian, Ia mendapati anak yang
lebih sabar menunggu memiliki performa yang baik disekolahnya, memiliki
kepercayaan diri lebih tinggi dan pengendalian emosi yang lebih baik.
Jika ditarik korelasi antara
marshmallow tes dengan puasa Ramadhan maka didapat kesamaan yaitu sama-sama
menahan keinginan dalam waktu tertentu. Jika marshmallow tes hanya diminta
menunda keinginan selama 20 menit maka orang yang berpuasa ramadhan harus dapat
menahan diri dari hal yang membatalkan puasa dengan waktu yang jauh lebih
panjang dari awal terbit sampai tenggelamnya fajar. Ini menjadi sarana
pelatihan untuk mengendalikan emosi, bersikap jujur, menguatkan kesabaran.
Persiapan Orangtua Menyambut Ramadhan
Sebelum mengenalkan anak akan keutamaan Ramadhan maka orang tua harus lebih dahulu mengetahui dan memahami keutamaan tersebut. Oleh karenanya orang tua harus memiliki bekal yang cukup. Ada beberapa bekal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan
Pertama ilmu untuk menambah dan menguatkan pemahaman terkait dengan bulan suci Ramadhan. Seperti, keutamaan berpuasa, hal-hal yang dapat membatalkan puasa, ibadah yang sunnah dikerjakan dalam bulan Ramadhan, perbuatan yang menghapus pahala berpuasa
Kedua spiritual, melurus niat puasa untuk beribadah kepada Allah. Berdoa agar disampaikan pada bulan yang penuh berkah dan beramal pada bulan tersebut. Juga mempersiapkan diri dengan mulai melakukan ibadah sunnah seperti puasa sunnah, qiyamul lail, tilawah Quran, zikir juga agar hati bersih, jiwa lapang menyambut Ramadhan.
Ketiga fisik, menjaga kesehatan agar bisa menikmati dan beribadah secara maksimal. Mengkomsumsi makanan yang halal dan baik, seperti sayuran, buah-buahan juga makanan sumber protein ikan, daging dll. Berolah raga secara rutin dan teratur. Mulai berlatih puasa, agar badan terbiasa berpuasa ketika Ramadhan.
Keempat financial, mengalokasikan dana
khusus untuk sedekah, infak juga berbagi makanan berbuka (iftar). Sebagaimana
yang dicontohkan Rasulullah saw. “Ibnu Abbas berkata Nabi saw adalah orang yang
paling dermawan dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan”(HR Bukhari dan
Muslim).
Bahagia Menyambut Ramadhan
Jika orang tua bersemangat dan bergembira dalam menyambut dan mempersiapkan Ramadhan, maka anak akan melihat juga merasakan nuansa kebahagiaan ini. Inilah masa dimana orangtua dapat membuat kenangan yang tak terlupakan dalam sejarah kehidupan anaknya. Kenangan kebahagiaan akan Ramadhan akan tersimpan dan ingin diulang kembali. Kebahagiaan menyambut Ramadhan dikarenakan banyaknya keberkahan, kemuliaan dan keutamaan bulan tersebut.
Untuk mengenalkan Ramadhan pada anak dengan bahagia tentunya orangtua harus mempunyai cara yang tepat sesuai dengan kondisi anak, bahasa anak, juga karakteristik anak. Dalam kitab “Fan Tarbiyah al-awlad fi al-islam” Muhammad Sa`id Mursi menyebutkan diantara karekteristik anak adalah aktif (tidak mau diam), suka meniru, suka menentang, tidak dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, banyak bertanya, memiliki ingatan yang tajam, menyukai dorongan semangat, suka bermain bergembira, suka bersaing, berpikir khayal, senang mendapatkan keterampilan, perkembangan bahasanya cepat, dan memiliki perasaan yang tajam. Dengan berbagai karakter tersebut, orang tua dapat memilih cara yang sesuai dengan kondisi anak.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua dalam mengenalkan dan melatih puasa pada anak. Pertama, bercerita tentang keutamaan berpuasa. Anak-anak menyukai cerita maka orang tua dapat menceritakan kisah-kisah yang terkait dengan ramadhan. Bisa juga pengalaman orang tua ketika berpuasa pada masa kecil dulu dengan memasukkan pemahaman tentang keutamaan berpuasa. Tentunya dengan bahasa anak-anak, berpuasa agar disayang Allah, agar badan kita sehat, agar kita bisa menahan keinginan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar, dsb.
Kedua menyambut Ramadhan dengan membersihkan dan menghiasi rumah. Gotong-royong bersama keluarga merupakan hal yang menyenangkan, jika dilakukan dengan bergembira. Layaknya menyambut datangnya tamu, rumah sudah bersih dan rapi. Menghias rumah dengan ucapan “ Selamat datang ramadhan”, ditulis dengan karton warna warni ditambah gambar agar lebih menarik. Selain itu bisa juga dengan menambah beberapa balon yang membuat suasana lebih ceria. Hal ini dapat dilakukan bersama anak-anak.
Ketiga, Membuat jadwal dan target kegiatan di bulan Ramadhan. Jadwal dan target direncanakan dengan melibatkan anak-anak. Kegiatan yang mendekatkan anak pada Allah dengan menjaga waktu shalat, mengajak anak shalat di mesjid. Selain itu mengenalkan anak pada shalat teraweh dan i`tikaf di mesjid jika memungkinkan. Kegiatan yang mendekatkan anak-anak pada Alquran, tentukan target membaca Alquran sesuai dengan kemampuan anak-anak. Jika anak belum mampu membaca Alquran, orang tua dapat mengajarkan anak membaca Alquran pada waktu terjadwal. Kegiatan yang menumbuhkan kepedulian anak-anak pada sesama. Mengajak anak untuk membantu menyiapkan makanan berbuka juga berbagi bukaan pada saudara, tetangga, anak yatim dan kaum duafah. Mengajak anak untuk berinfak setiap hari. Orangtua dapat menyiapkan uang kertas baru sebagai uang infak. Jadi bukan hanya pada lebaran anak-anak mendapat uang baru, namun ketika ramadhan mereka juga mendapatkannya. Berikan pemahaman pada anak tentang keutamaan infak. Sebaik-baik infak adalah infak dibulan Ramadhan.
Keempat, mengajarkan anak berpuasa secara bertahap. Tidak memaksakan anak untuk berpuasa penuh jika anak belum mampu, oleh karena itu orangtua dapat melatih anak berpuasa secara bertahap. Misalnya berpuasa setengah hari pada pertama, pada hari kedua dapat sampai sore dan di hari ketiga sudah bisa puasa penuh.
Kelima, bermain bersama untuk menyenang dan menenangkan anak-anak yang sedang belajar berpuasa. Pilih mainan dan permainan yang dapat mengedukasi anak-anak. Bisa mewarnai, mengambar, bermain lego, bermain ular tangga, dll.
Keenam, memberikan hadiah pada anak jika berhasil melaksanakan kegiatan sesuai dengan target yang direncanakan. Hadiah ini dapat berupa pujian sanjungan didepan anggota keluarga atau bisa juga dengan memberikan sesuatu yang disenangi anak-anak.
Ketujuh, orang tua harus sabar dan tidak memaksakan anak-anak untuk berpuasa. Kesabaran orangtua dalam mengenalkan ibadah pada Allah akan menjadikan anak-anak senang dalam beribadah. Jadikan ramadhan sebagai momen indah yang di rindukan oleh anak-anak.
Pembina Lembaga Sahabat Wanita dan Anak
Pengisi acara KBS Samara Radio Serambi FM
Tulisan ini juga dimuat pada
https://aceh.tribunnews.com/2021/04/09/agar-anak-cerita-menyambut-ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar