Jumat, 29 Januari 2021

Belajar Berumah Tangga Dari Bunda Khaulah

     Lelaki tua itu terlihat sangat marah  terhadap sang istri.  sehingga keluar kata-kata kasar  "Engkau bagiku seperti punggung ibuku". Setelah berselesih hebat maka Ia pun lantas pergi meninggalkan sang istri. Namun setelah beberapa waktu Sang suami kembali menjumpai Istrinya memeluknya dengan kuat dan berhasrat ingin mengaulinya. Sadar akan keinginan sang suami maka sang istri pun menolaknya berusaha menghindari hasrat sang suami karena teringat akan kata-kata sang suami. Dalam tradisi bangsa Arab menyamakan punggung istri dengan  punggung ibu suami adalah cara suami memutuskan hubungan dengan istrinya.

    Bukan maksud hatinya untuk menolak namun sebagai seorang muslimah Ia merasa harus ada kejelasan hukum atas pernyataan sang Suami pada dirinya. Didorong suaminya dengan keras, pergulatan hebat pun terjadi hingga baju yang dipakainya terkoyak. Walau bagaimanapun ia masih lebih kuat dibanding sang suami yang sudah renta. Tergopoh Sang Istri berlari ke rumah tetangganya untuk meminjam pakaian agar Ia dapat mengadukan kejadian ini pada Rasulullah SAW.

    Sang istri datang kepada Rasulullah Saw untuk menjelaskan kejadian yang menimpa dirinya, semakin tua sikap suaminya semakin kasar terhadap dirinya. Rasulullah Saw mengatakan  “Anak pamanmu itu adalah seorang laki-laki yang telah renta maka bertakwalah engkau pada Allah terhadap suamimu”. Walau terkesan Rasulullah saw membela sang suami¸ sang istri pun mengatakan pada Rasulullah saw bahwa ia menunggu kejelasan hukum atas dirinya. Saat itulah Rasulullah saw menerima wahyu dari Allah swt.

    “Berbahagialah engkau, Allah telah menjawab pengaduanmu tentang suamimu”, jawab Rasulullah saw. Sang istri yang mengadukan prihal suaminya pun tampak sangat bahagia karena telah ada jawaban atas persoalan yang menimpa dirinya.

    Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” ( QS Al Mujadilah : 1)

    Siapakah istri sholehah ini yang pengaduan dan doanya langsung melesat ke langit dan seketika di jawab oleh Allah. Pastilah Ia seorang yang sangat mulia yang mempunyai hubungan kuat dengan Allah sehingga dalam sekejap Allah langsung memberikan jawaban. Ia bukan orang yang kaya, bukan juga dari golongan bangsawan namun ketaatannya pada Allah dan RasulNya sangat luar biasa. Sangat menjaga hukum Allah sehingga khawatir jika melanggar ketentuanNya. Dan aduannya bukan prihal harta yang kurang, bukan pula memohon rezeki yang berlimpah seperti do`a kebanyakan orang. Ia Ridha dengan ketentuan Allah pada dirinya, bersuamikan seorang lelaki tua miskin yang berperangai kasar. Ia adalah Bunda Khaulah binti Tsa`labah yang bersuamikan Bapak  Aus bin Shamit   

    “ Jadi jika suamimu ingin kembali pada mu maka ia harus membebaskan seorang budak” jelas Rasulullah saw pada Bunda Khaulah

    ” Ya Rasulullah hidup kami aja susah boro-boro untuk bebaskan budak” jawab Bunda Khaulah

    “ jika Ia tidak mampu membebaskan budak maka ia harus berpuasa dua bulan berturut-turut”, jelas Rasulullah saw

    “ Ya Rasulullah bagaiimana Ia bisa berpuasa kondisinya udah renta begitu” Bunda khaulah menjelaskan keadaan suaminya

    “ Kalau itu juga tidak mampu maka ia harus memberikan makan enam puluh orang miskin”, Sambung Rasulullah saw

    “ Ya Rasulullah jangankan untuk member makan enam puluh orang miskin, makan untuk sendiri aja ngak jelas” jawab Bunda khaulah

    “ Aku membantumu dengan sekeranjang kurma” jawab Rasulullah saw

   “ Aku juga mempunyai simpanan sekeranjang kurma dan aku akan membantunya dengan sekeranjang kurma” sambung Bunda Khaulah

    ” Perbuatanmu benar dan bagus, pergilah bersedekah untuk suamimu”, kata Rasulullah saw

    Bunda Khaulah pun pulang dengan bahagia melaksanakan perintah Rasulullah saw. Para ulama mengatakan betapa mulianya Bunda Khaulah ini, masih membela suaminya sampai mengeluarkan tabungannya. Jika itu terjadi pada emak-emak jaman now pasti si emak sudah mengatakan rasakan akibat perbuatanmu boro-boro nolongin. Beda kelas sama Bunda Khaulah.

    Jika para muslimah meneladani sosok Bunda Khaulah, dijamin angka perceraian akan menurun drastis. Bagi yang mengatakan masalah ekonomi menjadi penyebab perceraian bisa mengambil ibrah dari kisah ini, bagaimana bunda khaulah  berjuang dengan kemiskinan suaminya tidak lantas membuat beliau mengambil keputusan untuk bercerai. Bagi yang mempunyai persoalan pasangan tidak secantik dan setampan dulu sampai terpincut dengan yang lebih segar atau tampan bisa mengambil hikmah dari kisah ini. bagaimana Beliau dapat bertahan dalam berumah tangga dengan lelaki tua berperangai kasar. Bagi yang mengatakan tidak ada lagi cinta di antara kami, bisa belajar dari cerita ini bahwa dasar berumah tangga tidak hanya cinta tapi juga IMAN. Iman yang dapat mempertahankan dan menolong rumah tangga dari kehancuran, lihatlah bagaimana Beliau membantu suaminya untuk keluar dari masalahnya bahkan sampai rela mengeluarkan tabungannya.

Ketika janji telah terucapkan akad telah di kumandangkan maka disinilah awal komitmen kesetiaan dimulai.  Jika masih setia dalam keadaan lapang itu biasa maka setia dalam keadaan sempit itu luar biasa, walau demikian tidak banyak orang yang dapat lulus dari ujian ini. walaupun demikian dalam keadaan lapang dengan rezeki yang berlimpah malah rumah tangganya berakhir dengan orang ketiga.   

Belajar dari kisah ibunda khaulah bahwa Iman pada Allah dan RasulNya menjadi pondasi dalam membangun rumah tangga.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...