Kamis, 22 Desember 2016

Emak

Melihat Emak  dari sudut padang yang berbeda. Kedudukan Emak sangat mulia dalam pandangan islam. Emak yang mulia akan menghasilkan anak-anak yang mulia Insya Allah. Ada pepatah aceh yang berbunyi " Kiban u menan minyeuk, kiban ma menan aneuk", atau dalam pribahasa kita kenal "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Dua pepatah ini mengambarkan begitu besar peran Emak dalam mendidik anak-anaknya, maka tak salah ada pepatah arab yang mengatakan "Ummu madrasatul ula" ( emak sekolah pertama bagi anak-anaknya).

Namun kadang emak tak kuasa mengontrol lelah dan emosi dalam mendidik sang buah hati. Seakan kehilangan sabar, Padahal emak tahu anak merupakan anugrah dari Allah swt. Bagaimana emak berinteraksi dengan anugrah ini agar dapat menjadi amal sholeh di yaumil akhir kelak. Dan rasa sesalpun selalu datang kemudian.

Bersabar dalam mendidik anak memang perlu kunci. Adapun kuncinya adalah:

1. Mendoakan
Mendoakan anak-anak agar menjadi penyejuk mata dunia akhirat sebagaimana disebutkan didalam surat Al Furqan : 74.

2. Memperhatikan kesholehan diri
Jika seseorang mempunyai hubungan baik dengan Allah (taat), maka hubungannya dengan anak-anaknya juga akan baik. Bahkan buah dari ketaatan kepada Allah akan berimbas pada perlakuan orang-orang disekitar kita terhadap anak-anaknya . Jadi teringat Dalam surat Al-kahfi: 82. Allah mengisahkan Nabi khidir as memperbaiki rumah anak yatim yang hampir rubuh dikarenakan Ayahnya seorang yang shalih sehingga anaknya dijaga oleh Allah.

3. Sabar
Bersabar dalam mendidik anak. Sesungguhnya sabar dengan belajar bersabar. Berlatih sabar bisa dengan berpuasa, melihat orang yang sedang sakit, ziarah kubur dan membayangkan yang berada didalamnya adalah.....

Emak mempunyai contoh teladan dalam mendidik anak, yaitu Rasulullah saw. Anas bin malik menjadi pelayan Rasulullah saw selama sepuluh tahun, selama itu Rasulullah saw tidak pernah mengatakan " Mengapa engkau melakukan ini?" Atau mengatakan "Mengapa engkau tidak melakukan ini".

Walau sudah tahu tetap aja emak kadang keceplosan dalam bertanya. Nyesal lagi....

Ada 3 pertanyaan yang perlu emak tanyakan pada dirinya sebagai seorang emak,

1."Apakah saya sudah menjadi emak yang sholeh?"
Shalat, tilawah Quran, zikir juga ibadah sunah lainnya, bangun diawal waktu, serta berakhlak yang baik.

2. "Apakah saya sudah melaksanakan kewajiban dalam memenuhi hak-hak anak saya?.
Ya, hak anak diberikan pelukan ciuman, dimanja terlebih utk anak yang berusia dini sampai Tujuh tahun. Dididik disiplin bagi anak usia 7 sampai 14 tahun, dan dijadikan teman untuk anak yang berusia 14 keatas. Ditengah seabrek pekerjaan rumah lainnya, mendidik anak tetap harus dijadikan prioritas utama.

3. " Apakah saya bersikap sholeh terhadap orangtua saya?"
Dalam sebuah hadist disebutkan "Berbuat baiklah kepada orangtuamu maka anak-anakmu akan berbuat baik padamu" (HR At-Thabrany).

Sebagai manusia biasa memang emak tak lepas dari kesalahan. Namun harus tetap memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat dengan cara meminta maaf pada anak, memohon ampun kepada Allah, dan belajar jangan sampai kesalahan ini terulang lagi. Walau kadang terperosok di lubang yang sama. Disini kadang emak merasa sedih, ya Allah please help me.....mungkin emak perlu tulis kesalahannya yang dilakukan pada anak agar ingat.

Emak jadi terkenang kisah Rasulullah saw menyambut anak tersayang Fathimah ra ketika berkunjung ke rumah Beliau. Disambut hangat, Rasulullah saw berjalan menuju ke arah Fathimah ra dan menciumnya bak orang yang sudah lama tak bersua. Rasulullah saw sangat memuliakan anak-anaknya. Luar biasa perhatian Rasulullah saw pada buah hatinya. Emak kadang harus mengontrol diri ketika  jumpa sohibnya senyum cipika cipiki, sama anak kadang jaim. Sama teman bisa nahan marah sama anak langsung marah-marah. Luruskan niat mak, raih ridha Allah.

Emak harus tahu bahwa  inti tarbiyatul aulad itu adalah ketakwaan kepada Allah. Dengan ketakwaan pada Allah akan lahir percaya diri dalam mendidik anak,  optimis mendidik anak. Yakinlah setiap anak ada kelebihannya alias ada keunggulannya. Ada yang lebih di berat badan( lho kok emak gagal paham, he he),  ada yang lebih cakap di komunikasi, ada yang lebih cakap di hafalan, ada yang lebih cakap menulis, dst. Maka emak harus menyelesaikan tugasnya mendidik anak dengan optimis.

Ketakwaan pada Allah juga akan melahirkan tawakkal ( menyerahkan semuanya kepada Allah), tentunya dengan usaha terlebih dahulu, seperti burung yang keluar dari sarangnya mencari makan. Setiap pagi keluar berusaha, burung aja ngak pernah cuti. Masak emak kalah sama burung, capek dalam mendidik anak. Nikmatilah setiap rasa penat dan lelah, masa cucian menumpuk, kain gosoan mengunung, dinding rumah bergambar, mainan berserakan,  makanan dan minuman bertumpahan. suatu saat nanti emak akan merindukan kembali masa-masa ini. Semoga Allah berikan para emak kekuatan untuk mendidik anak-anaknya.

Ketakwaan juga akan melahirkan kebergantungan pada Allah. Jika berharap pada manusia siap-siaplah untuk kecewa, tapi bila berharap pada Allah yakinlah Allah tidak pernah mengecewakan hambaNya. Emak yang bergantung pada Allah akan sukses dunia akhirat.

Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan para emak,
-ketika pulang ke rumah bawa oleh-oleh seperti kue utk anak-anak yang ditinggal.
-mengucapkan subhanalllah, wal hamdulillah wala ilaha illallah Allahu akbar. Minta anak-anak mengitungnya atau bisa mengucapkan bersama-sama
-membuat pembagian tugas, pj shalat, zikir, dll
- membuat lomba seperti menghafal, menulis, mengambar,
-dlll

Sesama emak harus saling mengingatkan, muslim itu seperti satu tubuh jika ada satu anggota yang sakit maka seluruhnya akan merasa sakit. Dan anakmu adalah anakku juga, artinya sesama emak harus perhatian. Tidak hanya terhadap anaknya saja tapi juga anak-anak lain yang ada disekelilingnya. Insya Allah jika lingkungan baik, anak-anak juga akan baik.

Selamat hari emak, every day is emak's day









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...