Kamis, 16 Maret 2017

Menanti dan Dinanti

Cukuplah kematian itu sebagai nasehat bagi orang yang hidup.
Karena Allah sudah mengatakan "Setiap yang hidup pasti akan mati" (Ali-Imran:185).

Setiap kita akan menanti giliran, karena kematian suatu kepastian yang akan terjadi. Tak ada seorang pun yang bisa lari dan sembunyi dari kematian. Dimanapun ia berada Malaikat maut pasti datang mengintai. Betapa Allah sudah mengingatkan kita dalam firmanNya:
"Dimanapun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendati kalian berada dalam benteng yang kokoh"(An-Nisa':78).

Manusia di lahirkan ke dunia, tumbuh menjadi anak-anak, lalu dewasa dan menjadi tua, kemudian meninggalkan dunia. Pada dasarnya hidup ini adalah jalan menuju kematian. Bagi mereka yang tahu akan tujuan hidupnya, untuk apa Allah swt menciptakannya dan akan kemana ia berpulang, pasti ia akan mempersiapkan segala bekal dalam perjalanan singkat ini. Jika kita bandingkan usia kita di dunia dengan waktu akhirat maka hidup kita hanya 1,5 jam waktu akhirat. Satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia, dan rata-rata manusia berusia 63 tahun (usia Rasulullah saw).

Sangat wajar  jika Allah swt  bersumpah demi waktu. Manusia dalam keadaan lalai, kecuali bagi mereka yang beriman dan beramal sholeh.
Allah swt mengingatkan kita dalam firmanNya "Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan pula anak-anakmu yang mendekatkan kamu pada Kami sedikitpun, tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang mereka kerjakan dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi dalam surga (Saba:37).

Ibnul Jauzi  Rahimahullah berkata :
"Betapa aneh orang mati tanpa menyiapkan amal. Betapa aneh musafir berpergian tanpa menyiapkan bekal. Betapa aneh orang yang memasuki kubur tanpa pernah bersiap-siap untuk itu. Betapa aneh orang yang menganggap remeh segala urusan dan tidak pernah menggunakan akal. Saudaraku, abad demi abad berlalu dan berbagai hambatan perjalanan kian jelas merintang, setiap orang menuju kubur meski tanpa sadar, tetapi tidak setiap orang namanya terus hidup. Sampai kapan kau menunda-nunda dan lalai?. Bebanmu begitu sarat, jalan ini begitu berat dan nasibmu akan kau ketahui saat sekarat"

Hanya orang yang cerdas yang ingat dan mempersiapkan kematian. Bukankah Rasulullah saw ketika ditanyakan oleh sahabat," siapakah orang mukmin yang paling cerdas?", Beliau menjawab, " Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas".

Menyiapkan kepulangan kita dengan iman dan amal sholeh. Amal sholeh yang diniatkan untuk meraih ridha Allah semata. Seseorang yang senantiasa beramal sholeh akan di cintai Allah dan akan di kenal oleh penduduk langit.
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw mengisahkan kepada sahabat Muaz bin jabal ra tentang setiap pintu langit ada malaikat penjaga. Setiap amalan anak adam akan melesat bak cahaya naik ke setiap pintu langit sampai langit yang ke tujuh. Tetapi amalan tersebut akan diseleksi oleh setiap malaikat penjaga pintu langit , amalan tersebut akan dilemparkan kembali ke muka anak adam yang suka ghibah, menginginkan penampilan dunia, sombong, ujub, dengki, tidak pengasih, dan sum'ah.
Ketika seseorang meninggal dunia  dan ruhnya melewati pintu langit, malaikat penjaga pintu langit bertanya, " Ruh siapa itu?, di jawab oleh malaikat membawa ruh " fulan bin fulan" disambung oleh malaikat penjaga pintu langit , " o si fulan yang ahli shalat, ahli saum, ahli berbuat baik.

Jadi tak heran jika ia meninggal dunia penduduk langit sudah menanti ruhnya di setiap pintu langit. Menjadi mereka yang dinanti oleh Yang Maha Kasih dan penduduk langit itu sesuatu yang menakjubkan.  Mereka yang dinanti pasti menyiapkan kepulangannya dengan iman dan amal sholeh.

Jadi terkenang Ustazah Yoyoh Yusroh Allahu yarham salah seorang yang berjasa dalam membela dan menolong saudara-saudara kita di Palestina, Bagaimana beliau menyiapkan kepulangannya, menjaga amalan sholeh dari shalat wajib dan sunnah, kedekatan dengan Al-Quran, zakat, infaq sedekah, suka menolong orang-orang disekitarnya, menjaga badan tetap bersih, menjaga wudhu, pakaian tetap bersih, nasehat beliau jangan pakai pakaian dalam yang koyak karena kita tidak tahu dimana dan kapan kita meninggal.

Setiap kita pasti menjadi orang yang menanti giliran kembali kepada Allah, tetapi menjadi orang yang dinanti, pasti membutuhkan mujahadah dan keistiqamahan juga keikhlasan dalam beramal sholeh. Menyiapkan sebaik-baik bekal amal sholeh termasuk didalamnya  ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah dan anak yang sholeh. Berlomba-lomba melakukan kebaikan di dunia, Karena dunia masa kita beramal dan akhirat masa balasan di berikan.

Semoga Allah mudahkan kita dalam menyiapkan bekal kembali padaNya, memberikan kita qalbun salim dan mengambil kita dalam keadaan husnul khatimah.

Orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui Rabbnya dan bahwa mereka akan kembali padaNya (Al-Baqarah: 46)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...