Senin, 05 Desember 2016

Bersama Allah, Semua pasti kan Baik-baik saja

Dalam perjalanan kita menuju Allah, pasti kan ada banyak hal yang kita hadapi. Dan sudah sunnatullah bahwa setiap kita akan diuji untuk melihat siapa diantara kita yang terbaik amal sholehnya.  Maka siapapun kita cobalah untuk menjadi hamba yang paling spesial, yang memenuhi setiap kewajiban, yang paling banyak menebar kemaslahatan dan kebermanfaatan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalani hidup ini, kita amat sangat membutuhkan bantuan Allah. Rasulullah saw dalam hadist yang matsur memohon pada Allah swt jangan sampai segala urusannya dibiarkan oleh Allah swt.

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Ya Allah hanya rahmatMu yang aku harapkan, maka janglah Engkau menyerahkan aku kepada diriku sendiri, meskipun sekejap mata dan perbaikilah seluruh urusanku. Tiada Illah yang berhak di sembah selain Engkau (HR Abu Dawud)
Rasulullah saw saja seorang yang  sempurna jasad, ruhi dan aklinya juga maksum dari dosa, senantiasa memerlukan Allah swt dan tidak ingin dibiarkan sendiri menjalani urusannya walau sekejap mata. Apalagi kita yg bukan siapa-siapa, tentunya lebih lagi membutuhkan bantuan Allah. 
Allah akan membarikan bantuannya kepada orang-orang yang dicintaiNya. Maka agar kita mendapat bantuan Allah, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk meraih cintanya Allah, sebagaimana Allah sebutkan disurat Al-Anfal.

1. Memperbaiki hubungan dengan sesama.

{فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ}

"Oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaiki hubungan diantara sesama" (AlAnfal:1)

2. Senantiasa menaati Allah dan RasulNya

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
"Taatilah Allah dan RasulNya jika kamu orang-orang yang beriman"(Al-Anfal:1)

3. Menjadi mukmin sejati

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿الأنفال:٢﴾
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (Al-Anfal:2)

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنفِقُونَ ﴿الأنفال:٣﴾
"Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkah sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka" (Al-Anfal:3)

أُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُمْ دَرَجٰتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ ﴿الأنفال:٤﴾

"Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benar iman. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. (Al-Anfal:4)

Mukmin sejati itu  :
1. Jika disebut nama Allah bergetar hatinya
2. Jika dibaca ayat-ayat Allah bertambah imannya
3. Bertawakkal kepada Allah
4. Mendirikan shalat
5. Berinfak

Mukmin sejati akan memperoleh balasan berupa kedudukan yang tinggi disisi Allah, ampunan serta rezki yang mulia.
Allah mencintai hambaNya yang memperbaiki hubungan dengan sesama, senantiasa menaati Allah dan RasulNya serta berusaha menjadi mukmin sejati. Ketika kita menyertakan Allah dalam segala urusan maka yakinlah Allah tidak akan membiarkan kita sendiri, Allah akan membimbing kita dalam menyelesaikan setiap urusan. Sebagaimana Allah gambarkan di dalam Surat Al-Anfal ayat 17. Bukan kalian yang membunuh mereka tapi Allah yang membunuh mereka, bukan kalian yang melempar tapi Allah yang melempar. 

{فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (17) 

"Maka (yang sebenarnya) bukan kalian yang membunuh mereka, tetapi Allah-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik."(Al-Anfal:17)

Sebagaimana Allah berfirman;  jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya.” (Hadits Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah)

Maka mari raih cinta Allah dengan menjadi mukmin sejati, libatkan Allah dalam setiap urusan. Mengadukan setiap permasalahan yang kita hadapi dari urusan kecil sampai urusan  besar. Mungkin kita pernah mendengar kisah sahabat Rasulullah saw yang memohon kebutuhannya hanya kepada Allah dari hal yg sepele seperti garam, sendal yang rusak sampai hal-hal yang besar. Jadikan Allah sebagai tempat curahan hati kita, tempat mengadu, tempat memohon dalam kondisi senang maupun susah, lapang maupun sempit.

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Ya Allah hanya rahmatMu yang aku harapkan, maka janglah Engkau menyerahkan aku kepada diriku sendiri, meskipun sekejap mata dan perbaikilah seluruh urusanku. Tiada Illah yang berhak di sembah selain Engkau 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...