Wal asr, wal fajri, wadduha, wannahar wallail
Allah memulai konten
nasehat dalam Alquran dengan mengunakan waktu menandakan waktu itu berharga,
apalagi sampai bersumpah. Jika kita bersumpah pasti dengan sesuatu yang nilainya
tinggi, ini menandakan pentingnya waktu.
Rasulullah Saw dan para sahabat menghargai waktu berdasarkan
bimbingan Alquran
Imam Hasan Al Basri memisalkan hari seperti makanan anak-anak yang berbentuk stik sambil mengatakan "Wahai anak adam sesungguhnya kalian tidak lain adalah Kumpulan hari-hari, jika hilang satu hari hilanglah satu bagian dalam masa hidup mu".
Ini mindset tentang waktu. Ungkapan lain "waktu sepeti pedang jika kamu tidak mengunakannya dengan baik maka bersiaplah untuk dipenggal.
Aset waktu yang Allah berikan pada setiap orang memang sama 24
jam, namun betapa banyak orang yang mengatakan "aduh gue ngak punya waktu"
Siapa sih pemilik waktu?
Bukan kita, Allah pemilik waktu "walahu maa fii samawati wal ardhi" (hanya milik Allah lah semua yang ada dilangit dan dibumi QS Alanbiya:19)) ini berbicara tentang place/tempat. Walahu maa sakana fiilail wannahar (milik Allah semua yang ada di siang hari dan malam hari QS Al An am:13). ayat tentang waktu.
Jadi Allah owner pemilik waktu, karena pemilik Allah dapat mengextend/memanjangkan dan memendekkan/menyempitkan waktu bagi seseorang itulah kenapa ada yang produktif memiliki hasil karya yg melebihi hitungan usia yang Ia miliki . Ada pula orang yang sibuk minta ampun tapi tidak produktif, di biarkan sama Allah. Allah ngak terlibat silakan kerjakan sendiri. Tapi jika Allah terlibat /diajak terlibat dalam waktu kita maka akan ada keberkahan, akan terjadi jiyadah keberkahan/produktifitas yang kita tidak bisa dihentikan. Misalnya lailatul qadr, satu malam yang ada keberkahan salatnya seperti biasa namun jika bertepatan dengan lailatul qadar nilainya khayrun min alfi syahrin. Ada keberkahan disitu yang menyebabkan orang menjadi produktif. Lagi mandek shalat dulu dua rakaat melibatkan Allah agar ada keberkahan dalam melaksanakan tugasnya.
Setelah kita tahu mindset tentang waktu bahwa pemiliknya adalah Allah,baru kemudian kita belajar tetang manajemen waktu
Kenapa waktu?
Karena waktu asset yang sangat besar, karunia yang
Allah berikan kepada manusia kenikmatan yang besar. Waktu itu penentu seseorang
looser atau winner.
Wal asr demi waktu yang dibahas secara umum (kapanpun). Kontennya apa? "sesungguhnya manusia dalam kerugian" innal insana lafii husri (kalau ada kata inna berarti ada keraguan sehingga perlu
dikuatkan ). Orang yang tidak memanfaati waktu dengan baik akan rugi. Di akhirat nanti seseorang yang mengerjakan
sesuatu yang mubah saja/netral saja akan merasa rugi bahkan seseorang yang mengisi waktunya dengan kebaikan saja merasa rugi seseorang yang focus pada suatu
amal spesialis, dia kehilangan menjadi generalis. Semua akan merasa rugi terkait dengan waktu. Makanya semuanya nyesel
di akhirat. Mengapa aku tidak mempush diriku lebih baik lagi.
Orang yang masuk surga juga nyesel, contoh seseorang yang itikaf tidak tahan dengan imam yang baca Panjang. Ada penyesalan semua merasa rugi kecuali orang yang beriman beramal sholeh yang pahalanya lebih banyak dari amal yang dikerjakan . Ada barakah, keberkahan yang bertambah banyak bdan tinggi juga baqa tidak hilang. Oleh karenanya pentingnya kita melakukan sesuatu pekerjaan dengan menambahkan motif yang lebih banyak, niat yang lebih banyak, produktifitasnya akan lebih banyak. Pentingnya niat dari a`da (kebiasaan) jadi ibadah seorang ibu bisa menjadikan aktifitas ibadah ngurus anak ada niat motif ibadah. Penting waktunya jangan sampe kehilangan niat. Meskipun dalam hal yang menjadi rutinitas selipkan beberapa niat didalamnya.
Surat Ad dhuha, demi waktu dhuha, turun Ketika Rasul ditimpa kesedihan. surat yang begitu romantis. bayangkan ketika sedang bersedih ada yang menguatkan "Aku tidak meninggalkan kamu, kamu tu ngak sendiri ada Aku. Kehebatan Allah Ketika menurunkan Alquran yang dapat "menampar" audien yang bendelnya berbeda-beda sehingga bisa tersadar.
Alquran punya kemampuan utk menampar semuanya, yang bandel sedikit sampai yang bandelnya tingkat dewa.
Dari waktu terang sampai waktu gelap, setiap kita akan
mengalami waktu terang dan gelap. Gambaran waktu manusia ada nikmat senang waktu terang ada duka waktu gelap, Allah bersumpah
waktu dari dhuha pindah ke allail
Salah satu kebaikan Allah,kita diajak untuk menyerap energi positif dari alam semesta. waktu-waktu shalat adalah waktu-waktu alam semesta yang berubah energi warnanya. Biasa ahli fotografi tahu temperatur alam terkait dengan warna-warna alam.
Waktu subuh diperintahkan shalat dimana cahaya warna bumi menjadi biru muda. Hal ini terkait sistem teroid yang aktif, juga berbicara mengenai rezeki dan komunikasi. (Kesehatan fisik rezeki dan kemampuan berkomunikasi) jadi jika orang tidur di waktu subuh sempit rezekinya dan komunikasi ngak jalan. Rasulullah meminta Pada Allah berkahi Umatku di waktu Subuh.
Dhuhur, waktu alam semesta berwarna kuning hal terkait dengan keceriaan, maka orang terlewat shalat duhur kurang ceria. Waktu ashar warna alam berubah menjadi warna orange, ini terkait tentang kreatifitas dan sistem regenerasi. Jadi Mengapa kita diperintahkan shalat di waktu-waktu tersebut agar inheren dengan alam.
Magrib warna alam semesta merah, dimana jin iblis keluar tempatnya dengan powerful. Waktu magrib ini terkait dengan penglihatan. Isya warna alam menjadi lila/kelabu berbicara tentang ketentraman kenyaman seseorang yang kelewatan shalat isya menjadi gelisah. Waktu tahajud, alam semesta berubah warnanya putih merah muda dan unggu, hal ini terkait dengan sensitifitas/kepekaan disunahkan untuk bangun shalat tahajud.
Manusia seharusnya Berserah diri mau diatur oleh Allah dengan manajeman waktu shalat
Jika kita bangun sebelum subuh diibaratkan terlepas dari sihir yg diikat syetan. Ketika anakadam tidur syetan datang mengatakan Malam masih Panjang, Ketika bangun berzikir terlepas satu ikatan. Masih ada 2ikatan lagi wudhu dan shalat terlepas dua ikatan. Betapa islam mengatur kita dari tidur sampai tidur lagi.
Kita harus inheren dengan alam semesta, saat energi alam semseta berubah
kita di minta sujud shalat, jangan biarkan menunda shalat. pentingnya inheren dengan
alam semesta.
Subuh waktu bernafas kita harus bernafas juga. Kata Rasulullah " ya Allah berkahi umatku di waktu subuh" .Waktu2itu harus kita manfaatkan betul. Ikut arahan Allah dan RasulNya. Pentingnya inheren dengan alam semesta. Jangan berlawanan dengan Alam. Seperti Waktu alam semesta bangun kita tidur (waktu subuh). Ini tidak inheren.
Rasul diwajibkan Allah selama setahun untuk Tahajud, diawal masa kenabian. Hal ini disebutkan dalam surat almuzammil. karena inna sanulki `alaika qaulan Tsaqila. kami akan menurutkan
padamu perkataan yang berat. Alquran itu berat, tilawah, menghafal berat. Namun jika
bersama Alquran dengan nilai nilai Alquran menjadi pribadi berbobot tsaqilan. Inna naasyiatan Laili hiya assyaddu
akan memberikan efek asyaddu bagi
dirimu dan bagi yang ada disekitarmu. Nasyiah itu bangun malam ( bukan hanya Qiyamullail), nasyiah itu artinya tumbuh berkembang. Sesungguhnya bangun malam
itu kalo kamu kerjakan akan membuat hidupmu growing berkembang. Qummilaila ila qalila.
Bicara manajemen waktu, jika Qiyamul lail sepanjang malam pasti ngantuk
tapi kalo Allah hadir disitu maka energinya akan full. Allah mewajibkan Rasul
dan sahabat utk qiyamullail selama setahun. Agar Lebih cepat growing. Bangun malam, ngantuk tapi ngatuk yg
nikmat. Bagaimana energi dari nasyiatallaili berpengaruh pada kekuatan,
ketangguhan dan kesabaran.
terkadang logika kita yang jadi menghambat. "Kayaknya kalau tidur cuma 3 jam gimana mau on". Jika waktu kita untuk Allah, Allah akan membayarnya Ketika kita bersosial, be muamalah. Niat/motif untuk Allah, maka Allah akan mudahkan. Motif yang banyak, niat yang banyak maka pahala akan banyak. Tidur dikit tapi kalo berkah badan akan menjadi fit. Ramadhan aja waktu tidur sedikit, makan sedikit ngak logis puasa, malam kurang tidur tapi bisa menjalankan aktifitas. Produktifitas meningkat. Peperangan banyak terjadi ktk ramadhan.
Ketika Alquran banyak diakses ia akan memberikan energi tambahan untuk beramal. Ketika Ramadhan berakhir Alquran masih ada, maka kita harus banyak mendengarkan/membaca Alquran,. Melakukan shalat-shalat sunah untuk membaca Alquran yang sudah dihafal. Diluar shalat bisa tilawah, agar mendapat energi tambahan.
Membuat skala priorotas merupakan hal yang bagus, namun kalo tidak ada energi
tambahan, tidak ada keberkahan jadilah pekerjaan nya lebih Panjang.Alquran bukan
penghalang tapi untuk keberkahan jadi pelancar. Bangun dengan energi alam dengan
bangun sebelum subuh. Kita ingin alam semesta mendukung. Ingat ada 2 kenikmatan yg menipu
manusia,kenikmatan sehat dan waktu lapang
Hidup dengan Alquran harus menyatu dengan agenda kita, (apalagi
seusia saya 😅). Waktu untuk tilawah, pembelajri Alquran, komitmen disiplin dengan menghafal, ngafal sambil kerja, sambil kuliah. berusaha Hidup dengan quran. berusaha Udkhulu fi
silmi kaaffah.
Bagi mereka yang hidupnya normal,komit dengan Alquran, dapat satu jam mulai setiap hari dengan quran,agendanya quran tilawah ngafal tadabbur ddl. Masalahnya kita pingin buru-buru. Buat target setahun misal hafal satu juz. Ketika kita hidup normal ,apa yang ada didalam quran akan lebih menyentuh.
Allah membuat mekanisme sebab akibat jika mau termenej waktunya buat skala priotitas kaifiyat how to nya, siapa yang mau cari sebab-sebabnya maka ia akan sukses. namun yang kita bahas lebih inti lagi mindset kita tentang waktu. Jika kita punya mind set benar tentang waktu maka mudah bagi kita utk melakukan aktivitas "Allah pemilik waktu"
Orang yg menyertakan niat tambahan maka ia akan mendapat benefit yang lebih banyak. Sangat penting untuk menghidupkan niat. Bukan ibadah jadi rutin tapi rutin jadi ibadah. Waktu tetapnya ada 24 jam yang bisa kita lakukan adalah menambahkan niat,kuat dalam berkelanjutan (istiqamah)
Work and life kita balance dengan hidup kita dengan alquran. Ada
waktu keberkahan yg diberikan kemampuan untuk melakukan banyak hal. Mulailah hari dengan mengakses quran sebagai energi. Jika azan
memanggil shalat dulu utk mengambil energi agar seimbang. kita tdk melewati
ketidak seimbangan itu. Jika kita nyambung dengan Ar Rahman maka akan balance.
Jazakumullah Khayran Katsiran untuk Ustazd Agus Subagio atas pencerahannya dan Tim TEMANI yang telah mengeven kegiatan ini. Walau kegiatan ini untuk anak muda, namun saya yang sudah tidak muda diberikan kesempatan untuk turut serta. semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menjadi amal jariyah bagi pemateri,panitia dan penulis yang tdk ketinggalan ingin mendapat keberkahan juga 😍