Senin, 21 November 2022

PERTEMANAN


    Seluruh manusia yang punya hubungan kedekatan dikarenakan keimanan pasti beruntung. Adapun kedekatan yang disebabkan selainnya  pasti akan mendatangkan penyesalan. Teman-teman yang bekumpul hanya untuk kesenangan dan bermaksiat pada Allah akan menyesal dan berkata "coba dulu saya berteman dengan sifulan dan sifulan pasti nasib saya tidak akan seperti ini"(yaawaylataa laytanii lam attakhij fulanan khalilan). Kisah Utbah bin Mu`ith yang sebenarnya ingin masuk islam namun karena terpengaruh teman-temannya akhirnya tidak berani masuk islam. 

    Pertemanan yang mengajak kita kembali pada Allah, dekat dengan Allah maka pertemanan itu menguntungkan. "Masuklah kamu dengan teman_teman yang dulu didunia masuklah bersama"(udkhulu jannatan antum wa ajwazukum). Walaupun Pertemanan dengan orang-orang bertaqwa mungkin ada perbedaan kemampuan , yang satu setahun hafal 1 juz, yang satu setahun 3 juz. Niat sama tapi kemampuan berbeda. Allah katakan udkhulu jannatan antum wa ajwazukum (masuklah kamu dan kumpulanmu  kedalam surga)

    Ketika Allah menjelaskan tentang ahlun nar, famaa lanaa min syafiin wala sadiqin hamim (penghuni neraka tidak ada yang menolong mereka tidak juga teman mereka ketika di dunia). Berbeda dengan pertemanan dalam kesholehan  yang memudahkan manusia  masuk surga. Ada yang tertolong dikarenakan bersahabat dengan orang-orang baik. Adanya potensi kebaikan dalam diri manusia. Mungkin hawa nafsunya ngak suka tapi semangatnya  ingin bersama kebaikan.  

    Orang yang tidak baik menyesali bertemanannya dengan orang-orang jahat, ngak bakal bisa ditolong. famaa lanaa minsyafiin.  Para ulama mengatakan berteman dengan orang sholeh berpotensi untuk mendapat syafaat (pertolongan). "Ya Allah bersyukur engkau masukkan aku ke surga tapi temanku dulu yang bersamaku tidak ada". Maka Allah mengeluarkan sahabatnya dari neraka. Karena Allah tidak ingin ahlu surga itu sedih. Adapun orang yang berteman bukan dalam kebaikan walaa sadiqin hamim (ngak punya kawan yang sehati seiman) maka disaat itu ahlu nar mengatakan penyesalannya.

    Manusia jika berkumpul punya potensi ngak hormanis contohnya suami istri, potensi kles salah paham, wajalna ba`dukum mim ba`di fitnah. makanya pentingnya saling mendoakan. Hal ini menunjukan kecintaan dan menghidupkan suasana khulah al akhilah 

    Allah mentarbiyah orang-orang mukmin dengan jiwa mutmaitnah melalui ibadah-ibadah. Tenang bahagia dalam  ketaatan. Ada agenda majelis i`lm, tilawah membuat bahagia. selalu ridha dan di ridhai Allah. Terhadap mereka yang mutmainnah ini Allah ingin persatukan. Pasti ada potensi kecewa salah paham jika sudah bersama, baik  dalam sebuh organisasi, yayasan dsb. Hati-hati dengan suasana baper. langsung hilangkan perasaan baper. Orang baper selalu diwaswasin oleh syaitan. perasaan tidak dihargai disingkirkan. al akhilah berkumpul karena Allah. Dalam amal jamai sudah ada tujuannya. posisi apa saja, tujuan nya sama. Serendah-rendahnya posisimu bersama orang-orang beriman tetap lebih baik.  Masing-masing orang punya keunggulan yang berbeda. Jangan minta infak pada bilal ia bukan orangnya.  namun  Allah akan mengumpulkan manusia sesuai dengan niat. ketika isra miraj Rasulullah mendengar trompahnya Bilal. karena azan dan shalat sunnat wudhu amalan andalannya.

    Menjaga hubungan dengan saudara itu amal sholeh. siapapun harus selalu meluruskan niat dalam berhimpun dalam  ketaatan pada Allah. karena syaitan selalu menghebuskan persaingan maka Allah mengajarkan  kita untuk banyak berdoa, doa yang selalu dipanjatkan agar Allah memberikan ampunannya.  fala taj`al fii qulubinaa ghila lillazi. ghila ini harus dijaga. jangan sampai baper sama saudara, ikut-ikutan baper pada Allah. jadi ngak semangat dakwah, ngak semangat tilawah, ngak semangat nambah hafalan, nambah ilmu dll. Hebatnya syaitan dirayu memunculkan persaan dirinya yg terzalimi, merasakan dirinya disakiti. semuanya ini sebagai mukaddimah affad. Kepo akan kejelekan orang lain bertanda didalam dirinya ada masalah. 

    Dalam pertemanan orang-orang beriman akan menjaga dirinya agar tidak terjerumus dalam saiah (jelek), jikapun dikatakan jelek tentang saudaranya maka ia akan membelanya. Allah akan menjauhkan orang ini dari neraka, karena Allah ingin orang-orang beriman melihat saudaranya dengan penuh kebaiakan. walaa tajasasu jangan mencari-cari kejelekan. Rasul menginginkan orang beriman tidak tatawu`.  agar dalam kualitas ukhuwahnya baik. Bersikap ya sudahlah ketika melihat  keburukan, toh kebaikannya jauh lebih banyak menjadi sikap yang baik. Potensi orang beriman aslinya ghalabat asratuhu  doa2 agar jejak  kejelekan kita terhapus. Arafa ba`dhahu wa `arafa `an badh. 

    Orang yang mencintai saudaranya hampir-hampir ia tidak tahu kejelekannyan apa. Tetapi jika manusia tidak suka pada saudaranya maka yang selalu terlihat kejelekannya.

Terinspirasi dari kajian Ustazd Abdul Aziz Abdur Rauf dan Ustadz Salim Jufri Assegaf

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...