Jumat, 25 November 2016

GURU KEHIDUPAN

Sayup-sayup kudengar mamak membangunkan kami tiga anak daranya, di keheningan subuh beberapa saat sebelum azan subuh akan dikumandangkan. Dan yang selalu menjadi pemecah rekor bangun paling awal hanya dengan satu panggilan saja adalah si bungsu adikku yang terduduk dan langsung beranjak ke kamar mandi utk berwudhu. Masih sangat lekat di ingatanku waktu itu aku dan kakak ku yg hanya berpaut umur satu tahun dari ku, baru duduk di kelas empat SD dan adikku berada di kelas satu SD.

Dikeheningan subuh kami bersama mamak berjalan kaki menuju Langgar ditengah temaram lampu jalan. Hampir tak terlihat orang yg berjalan kecuali hanya satu dua orang tua.

Sesampai di Langgar kulihat Pak Ustadz sedang menyelesaikan tulisan ayat suci Alquran di papan tulis hitam dengan sepotong kapur putih ditangan Beliau. Beliau begitu bersahaja. Selesai Beliau menulis azanpun berkumandang.

Seperti biasa shalat subuh berjama'ah di kampung kami tidak begitu ramai. Untuk perempuan hanya ada satu shaf, itupun cuma kami berempat dan beberapa orangtua.

Setelah selesai shalat, agenda yang kutunggu adalah ceramah subuh dari Pak Ustadz, dibuka dengan membaca ayat Alquran yang telah beliau tulis dipapan dengan kapur putih. Begitu menyentuh Surat Yusuf, kisah perjalanan Nabi piatu yang sangat dicintai sang Ayah Nabi Ya'kub as dan sikap cemburu para saudara Nabi Yusuf as. Kisah perjalanan anak kecil yg begitu mandiri, sabar, perjalanan yg penuh liku dan disebut sebagai sebaik-baik kisah. Aku begitu tertegun dengan penjelasan Pak Ustazd. Sang Ustazd yang membuat Alquran begitu menarik utk anak kecil seusiaku. Yang membuat penasaran kisah ini bersambung. Pak Ustadz hanya menulis lima ayat sehari utk di ceritakan.

Siapapun akan tertarik ketika dibacakan kisah, apalagi kisah yang diambil dari dalam Alquran. Ada banyak hikmah didalamnya, ada banyak pelajaran didalamnya, ada banyak teladan didalamnya.
Singkat cerita waktu subuh menjadi waktu yang kunanti untk mendengar sambungan kisah Nabi Yusuf as dari seorang Ustadz favoritku. Beliau adalah Ustadz Zainuddin Saman Allahu yarham
Semoga Allah ampuni dosanya, diterima semua amal shalehnya, dijadikan kuburnya bagian dari taman2 syurga. Dan semoga semua pahala amal jariyahnya terus mengalir dari ilmu yang telah beliau berikan. Sayangi Beliau dan keluarganya ya Allah.

Inilah kisah sepotong masa kecilku, yang tak pudar dalam ingatan. Dihari guru yang begitu spesial ini. Ingin ku ucapkan jazakamullah khairan katsiran kepada semua guru kehidupanku, orang tuaku, suamiku ustadz Ustadzahku, Guru-guru dan Dosen-dosenku juga kepada mereka yg bukan bertitel guru namun senantiasa memberikan pelajaran yg berharga dalam hidup ini. Ya... anak-anaku, saudara-saudaraku juga teman-temanku..

SELAMAT HARI GURU

Jumat yang diberkahi
25 November 2016
Di Angkasa Raya
Dalam perjalanan menimba ilmu Allah
@hayatisyarif

Rabu, 09 November 2016

#AksiDamai411

#AksiDamai411

Rasa hati mengharu biru
Melihat umat bersatu
Berjuang membela tanpa ragu
Karena Alquran diganggu

Untukmu yang tak setuju
Jaga lisanmu agar tak menganggu
Jangan memecah  jika tak bisa menyatu
Sikapmu menunjukan siapa dirimu

Umat ini sudah sangat pilu
Disebabkan masalah yang berliku
Jika dirimu tidak bisa membantu
Jangan buat bertambah buntu

Semangat umat datang menggebu
Menjadikan Allah tujuan yang satu
Menjadikan Alquran selalu diqalbu
Menjadikan jihad jalan yang ditempu

Semoga umat ini bisa terus berpadu
Mengajak pada kebaikan selalu
Mencegah kemungkaran tanpa ragu
Hidup aman damai sepanjang waktu

Harapku
Pada Allah Yang Maha Tahu

Banda Aceh 411
Hayati Syarif

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...