Jumat, 06 November 2015

Sunnah Memilih Pasangan menurut Rasulullah saw

Sunnah memilih pasangan menurut Rasulullah saw
Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengisi program acr "Rumah Taqwa"di radio Seulawet tentang "sunnah memilih pasangan menurut Rasulullah saw"
Berikut ringkasannya semoga bermanfaat.
Seseorang yg akan menikah, membangun rumah tangga islami maka pertama-tama ia harus mencari calon istri(muslimah)/suami(muslim) utk menjadi pendamping hidupnya.
Dari Aisya RA bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Pilihlah untuk nutfah kalian tempat-tempat(pembuahan) yang baik."
Mungkin kita sudah pernah mendengar kisah seorang Khalifah Umar didatangi oleh seorang ayah beserta anaknya. Sang Ayah bercerita kepada Khalifah Umar betapa dia sudah ada di batas kesabarannya dalam mendidik si anak. Anak ini diceritakan sangat nakal. Khalifah Umar kemudian bertanya kepada si Anak “Benarkah apa yang dikatakan ayahmu wahai pemuda?? dan jika itu benar kenapa kau melakukannya??”.
Sipemuda kemudian berkata “Wahai Khalaifah, sebelum aku menjawab pertanyaanmu, aku ingin bertanya, adakah kewajiban orang tua terhadap anaknya??” melihat si Anak ini yang belum berkeluarga, kemudian Khalifah Umar menjawab “Ada 3 wahai pemuda, 1) memberikan ibu yang baik bagi calon anaknya kelak, karena ibu yang tidak baik akan membuat anak ini malu di kemudian hari 2) memberikan nama yang baik bagi anak dan 3) memberikan pendidikan Al-Quran kepada anaknya”
Imam mawardi menganggap pemilihan calon istri merupakan hak seorang anak atas ayahnya berdasarkan perkataan Umar bin Khatab RA " Diantara hak pertama seorang anak adalah mendapatkan calon ibu yang baik danmemilihnya sebelum ia dilahirkan yaitu dengan sifatnya yang cantik, mulia, taat danmenjaga kesuciannya, dewasa dalam menanggani urusan-urusannya, di ridhai akhlaknya, teruji kematangan dan kesempurnaan akalnya serta setia kepada suami dalam segala hal.
Tirmizi meriwayatkan dari Tsaban ia berkata ketika turun QS At Taubah : 34. Saat itu kami sedang bersama Rasulullah saw dalam suatu perjalanan. Sebagian sahabat berkata bahwa "ayat ini turun perihal emas dan perak. Seandainya kami tahu harta apa yang paling utama pasti kami menjadikannya yang terbaik. Maka Rasulullah saw bersabda: yang utama adalah lisan yang senantiasa berzikir, hati yang selalu bersyukur dan istri shalehah yang selalu membantu suaminya dalam menjaga keimanannya"
Dari kisah diatas kita ketahui bahwasanya penting sekali memilih pasangan hidup yg baik utk keberlangsungan sebuah Rumah tangga. Karena yang kita inginkan dari sebuah keluarga bukan hanya kebahagiaan di dunia tapi juga kebahagiaan di akhirat.
Apakah perempuan boleh memilih???
Why not???
Mungkin ketika kita membaca kisah umar dan hadist riwayat Tirmizi diatas yang terbayang dikepala kita bahwa laki-laki lah yang memilih jodohnya. Bagaimana dengan perempuan??. Bolehkah perempuan memilih??
Yes, of course. Perempuan juga punya hak utk memilih, menerima atau menolak calon pasangannya tentunya dengan alasan yg baik sesuai syariat.
Kita semua pasti sudah pernah mendengar kisah pernikahan  Ibunda Khadijah RA dengan Rasulullah saw. Luar biasa Ibunda Khadijah RA melihat dalam diri Rasulullah saw ada magnet keperibadian yg mempesona yaitu lewat akhlak Beliau yang sangat santun. Ibunda khadijah pun mengutus seseorang (Maisarah) untuk menjadi perantara dalam hal ini.
Perempuan juga ingin yang menjadi pendampingnya seorang lelaki yang bisa memimpinnya ke surga...
So apa sunnah Rasulullah dalam memilih pasangan????
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun menganjurkan memilih pasangan yang baik agamanya,
تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani di dalam Al-Ausath dari hadist Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
 " Barang siapa yang menikahi seorang wanita karena ingin mencari kemuliaan (duniawi) nya maka Allah tidak akan menambah untuknya kecuali kerendahan. Dan barangsiapa yang menikahi wanita karena hartanya maka Allah tidak akan menambah untuknya kecuali kefakiran. Dan barangsiapa yang menikahi wanita karena kedudukannya maka Allah tidak akan menambah kepadanya selain kerendahan. Dan barangsiapa yang menikahi wanita tidak lain karena ingin penglihatannya dan kemaluannya terjaga, juga menyambung tali silaturahimnya maka Allah akan memberkahi lelaki yang menjadi suaminya dan wanita yang menjadi istrinya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه إلا تفعلوه تكن فتنة في الأرض وفساد كبير
“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)
Jika demikian, maka ilmu agama adalah poin penting yang menjadi perhatian dalam memilih pasangan. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, padahal dia tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya? Dan disinilah diperlukan ilmu agama untuk mengetahuinya.
Maka pilihlah calon pasangan hidup yang memiliki pemahaman yang baik tentang agama. Karena salah satu tanda orang yang diberi kebaikan oleh Allah adalah memiliki pemahaman agama yang baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)
Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,
تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih)
Kemudian jangan lupa utk melibatkan Allah di setiap keputusan yang akan kita ambil.
“Jika kalian merasa gelisah terhadap suatu perkara, maka shalatlah dua raka’at kemudian berdoalah: ‘Ya Allah, aku beristikharah kepadamu dengan ilmu-Mu’… (dst)” (HR. Bukhari)
Maraji'
- Membumikan harapan berkeluarga dalam islam oleh sheik Almad rabee'
- Tulisan dari Muslim.or.id tentang memilih pasangan.

APA KABAR JIWA

Apa kabar Jiwa Masihkah kau terwarnai  dengan bekasan teduh Ramadhan Atau engkau tak sadar   pergi sedikit menjauh dari semangat  yang kau p...